Optika.id - Rencana pembangunan pabrik etanol-metanol di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan memanfaatkan lahan milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro seluas 5.130 hektare (ha). Proyek ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto dengan nilai investasi sekitar Rp19 triliun.
Administratur KPH Bojonegoro melalui Kepala Sub Seksi Hukum dan Kepatuhan, Sunyoto, menjelaskan bahwa Perhutani telah menyiapkan lahan untuk kebutuhan proyek tersebut. Lahan ini terdiri dari 130 ha untuk pabrik dan 5.000 ha untuk budidaya tanaman sorgum sebagai bahan baku produksi.
Baca Juga: Pemkab Bojonegoro Anggarkan Dana Banpol Sebesar Rp 7,8 Miliar
Total lahan yang akan digunakan untuk pabrik dan budidaya tanaman seluas 5.130 ha, diatur melalui sistem kerja sama, ujar Sunyoto, Senin (9/12/2024).
Ia menambahkan bahwa rencana ini telah dibahas secara internal untuk menyusun pertimbangan teknis. Lokasi pembangunan pabrik berada di Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Sawitrejo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Clangap, KPH Bojonegoro.
Baca Juga: Viral Dukungan ASN ke Parpol, Bawaslu Bojonegoro Lakukan Investigasi
Adapun lahan seluas 5.000 ha direncanakan digunakan untuk budidaya sorgum sebagai bahan baku. Budidaya ini akan dikelola melalui kerja sama antara Perum Perhutani, perusahaan etanol-metanol, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kerja sama kemungkinan akan berbentuk tripartit antara Perum Perhutani, perusahaan, dan LMDH, tambah Sunyoto.
Baca Juga: Mobil Siaga Desa di Bojonegoro Berikan Manfaat Baik Bagi Masyarakat
Pabrik ini direncanakan dibangun di kawasan peruntukan industri (KPI) di Kecamatan Ngasem dan sekitarnya, yang dinilai strategis karena memiliki akses logistik dan infrastruktur yang mendukung kebutuhan operasional.
Editor : Pahlevi