Optika, Sukoharjo - Hasil survei terbaru sejumlah lembaga terkait Pilpres 2024 menunjukkan tren positif bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ketua DPD Jawa Tengah Bambang 'Pacul' Wuryanto pun mengungkit survei Ganjar di Pilgub 2013.
Di waktu itu, kata Bambang, hasil survei Ganjar masih menunjukkan angka yang kecil. Namun setelah tim bekerja, Ganjar akhirnya bisa menang di Pilgub Jateng.
"Survei itu bersifat sementara, dia bisa berubah ketika ada aksi-aksi di dalamnya. Pak Ganjar Maret 2013 belum ada angkanya, Bibit juga keluar angkanya. Tapi dengan effort yang bagus, aksi yang bagus, menang," ujar Bambang Pacul, Senin (11/10/2021).
Dia menyebut survei hanyalah sebuah potret. Hasilnya bisa naik dan turun tergantung aksi yang dilakukan calon terkait.
"Survei hanya potret, (survei Ganjar) bisa turun, bisa naik, survei itu potret. Seperti kamu tak potret, hidung kurang mancung, dimancungin bisa," cetus Pacul.
Dalam hasil survei terakhir yang dirilis Kamis (7/10/2010) lalu, SMRC menyebut tren Prabowo mengalami penurunan, sedangkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, yang ada di urutan kedua dan ketiga, mengalami tren kenaikan.
"Dibanding hasil survei Mei 2021, dukungan untuk Ganjar pada September 2021 dalam simulasi 3 nama menguat dari 25,5% menjadi 29,3%. Anies sedikit naik dari 23,5% menjadi 25%. Sedangkan Prabowo cenderung melemah dari 34,1% menjadi 30,8%," kata Direktur Survei SMRC, Deni Irvani.
Kemudian, di survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research yang dirilis pada Jumat (8/10/2021) menunjukkan nama Ganjar Pranowo berada di posisi teratas survei capres. Ganjar menempati urutan pertama survei indEX Research dengan skor 17,5 persen. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyusul di urutan kedua dengan skor 17,1 persen. Sedangkan posisi ketiga ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan skor 13,8 persen.
Peneliti indEX Research, Hendri Kurniawan, mengatakan selain 3 nama tersebut, ada 13 nama lain yang diprediksi masuk bursa capres 2024. Di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Menparekraf Sandiaga Uno.
"Ganjar, Prabowo, dan RK menguasai tiga besar calon presiden, sedangkan Puan dan Airlangga merayap di papan bawah," ujar Hendri dalam keterangannya, Jumat (8/10/2021).
Meski begitu, survei indEX menyebut kans Prabowo lebih besar ketimbang Ganjar karena menjabat sebagai ketum parpol. Sebaliknya, Ganjar dinilai terus mendapat tekanan dari partainya, PDIP.
"Meskipun unggul, Ganjar masih memerlukan elektabilitas cukup tinggi untuk memenangkan dukungan dari parpol agar dapat berlaga di Pilpres (Pemilihan Presiden) 2024," terangnya.
Sebagai informasi, temuan indEX merujuk pada hasil survei yang melibatkan 1.200 responden selama 21-30 September 2021. Survei berlangsung via telepon yang mewawancarai para responden secara acak di berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, survei The Republic Institute menunjukkan keunggulan Ganjar Pranowo. Elektabilitasnya mengalahkan Prabowo dan Anies Baswedan, meskipun survei hanya dilakukan di Jawa Timur.
"Ya sebaran untuk elektabilitas capresnya menarik dimana Ganjar Pranowo sebesar 31,4% yang unggul atas Prabowo Subianto (23,0%) dan Anies Baswedan (12,3%) maupun tokoh lain seperti Airlangga Hartarto (4,5%), Agus H. Yudhoyono (3,3%), Khofifah (3,2%), Tri Rismaharini (2,9%), Muhaimin Iskandar (2,2%), Ridwan Kamil (1,9%), Sandiaga Uno (1,5%), dan yang belum menentukan (11,6%)," kata Dr. Sufyanto selaku Direktur The Republic Institute dalam rilisnya, Minggu (10/10/2021).
Menurut Sufyanto, alasan mengapa Ganjar sangat mendominasi dari sisi elektabilitas dikarenakan kader PDIP itu diidentifikasi oleh masyarakat Jawa Timur sebagai sosok yang memiliki kepribadian dan jiwa kepemimpinan seperti Jokowi, dan masyarakat Jawa Timur sampai sekarang masih sangat mengidolakan Jokowi.
Alasan lain elektabilitas Ganjar tinggi, karena sering muncul di media sosial, terutama televisi dan youtube, baik saat berkunjung ke lapangan maupun menyelesaikan masalah-masalah yang ditemukan di lapangan. Tingginya suara Ganjar juga disebabkan karena orangnya low profile, sehingga ketika turun di masyarakat sering langsung masuk warung dan ikut makan bersama-sama dengan masyarakat lain yang ada di warung, dan itu tidak ditemukan pada calon presiden yang lain, katanya. (Zal)
Editor : Pahlevi