Optika.id - Mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, mengkritik pernyataan Jusuf Wanandi, pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS), yang menyebut bahwa Anies Baswedan kemungkinan dijegal dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
"Melalui wawancara Jusuf Wanandi dengan Rosi, terungkap siapa yang mengatur Pilpres 2024. Mereka hanya menginginkan 2 pasangan calon. Di balik layar, mereka berupaya menghalangi Anies," ucap Musni Umar seperti yang dikutip Optika.id dari akun Twitter pribadinya pada Sabtu (27/5/2023).
Sebelumnya, wawancara Jusuf Wanandi dengan Rosianna Silalahi menjadi viral dan seolah-olah memperkuat klaim tersebut.
Jusuf menegaskan bahwa dalam Pilpres 2024, upaya akan dilakukan agar hanya ada 2 pasangan calon yang ikut serta.
"Jangan tiga calon! Karena terlalu banyak untuk diprediksi apakah akan berhasil atau tidak. Saya tidak berpikir mereka akan membiarkan hal itu terjadi," jelasnya seperti yang dikutip pada Sabtu (27/5/2023).
Ketika ditanya siapa yang tidak akan membiarkan Pilpres diikuti oleh 3 pasangan calon atau lebih, Jusuf menjawab bahwa itu dilakukan oleh kelompok yang ingin menang pada saat ini.
"Koalisi keberlanjutan?" tanya Rosi.
Jusuf menyetujui pernyataan Rosi.
Baca juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Rosi kemudian menguatkan apakah pasangan calon yang akan dicegah adalah Anies dari Koalisi Perubahan.
"Menurut Pak Jusuf, Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan, termasuk NasDem, PKS, dan Demokrat. Cukup?"
"Bisa. Namun, mereka akan berusaha untuk mencegahnya," katanya.
Jusuf Wanandi juga mengungkapkan bahwa koalisi yang ingin melanjutkan rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan terus berupaya agar tujuan tersebut tercapai.
Baca juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
"Jika saya melihat teman-teman kita yang berjuang ini, pasti tidak akan membiarkan ada empat atau bahkan tiga pasangan calon. Jangan tiga calon karena terlalu banyak harus mempertimbangkan apakah akan berhasil atau tidak," ujarnya dalam acara tersebut.
Melalui pernyataan peneliti CSIS tersebut, semakin jelas bahwa calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan memang akan dihadapi rintangan.
Ia juga menyebut bahwa Pilpres akan diikuti oleh hanya dua nama saja.
"Bukan tiga nama, itu benar. Karena tiga nama selalu membuka peluang bagi dua pasangan calon, dan siapa yang menjadi nomor dua akan berbeda," ucapnya.
Editor : Pahlevi