Optika.id - Pemerintah Kabupaten Lamongan mengungkapkan kesiapannya dalam hal infrastruktur investasi. Hal tersebut dituturkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menerima kunjungan kerja dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jawa Timur dan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim di Kabupaten Lamongan, Rabu (7/5/2025) di command center Pemkab Lt.3 sore ini.
Menurut Bupati yang akrab yang akrab disapa Pak Yes, infrastruktur investasi yang memadai akan memberikan ketertarikan tersendiri pada investor. Dengan iklim investasi yang baik di Lamongan, dipastikan akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang sustainable. Tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan menduduki angka 4,81.
Baca juga: Sambut HJL 456, Ribuan Jamaah Al Khidmah Do'akan Keberhasilan Pembangunan Lamongan
Realisasi investasi Kabupaten Lamongan Tahun 2024 mencapai 2.138 triliun. Angka realisasi investasi terus bertambah dari tahun ke tahun, pada 2023 realisasi investasi Lamongan menempati angka 1.979 triliun.
"Kami menyiapkan infrastruktur investasi untuk mendukung berkembangnya iklim investasi di Kota Soto. Seperti menyiapkan infrastruktur jalan yang alsesnya bisa langsung menuju kawasan pantura, kapasitas listrik, hingga ketersediaan air," tutur orang nomor satu di Kota Soto.
Selain memberikan pemaksimalan pada infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga berkomitmen dalam memudahkan dan menjamin akuntabel perizinan. Tercatat hingga saat ini ada 2014 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) besar, 107 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menengah, dan 36 Penanaman Modal Asing (PMA).
Tak hanya itu, Pak Yes juga mengenalkan potensi Kabupaten Lamongan yang berpotensi menjadi daerah investasi yang lebih berkembang. Diantaranya adalah potensi pertanian, tidak hanya padi melainkan ada 300 ribu hektar lahan sorgum di Lamongan. Sorgum sendiri saat ini banyak diminati oleh pasar karena dapat digunakan sebagai bahan makanan dan pengganti gandum.
Baca juga: Pengurus KAUJE Lamongan Dikukuhkan, Pak Yes Kenalkan Program Prioritas
Adapun keunggulan potensi lainnya, seperti di bidang perikanan baik tangkap maupun budidaya. Menurut catatan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan menduduki peringkat pertama pada pengembangan industri hulu bidang pengolahan hasil laut.
"Kabupaten Lamongan memiliki ragam potensi, mulai dari pertanian, perikanan, perhutanan, dan lainnya. Potensi ini terus kami sampaikan, salah satunya tadi saat menerima kunjungan Konsulat Jendral (Konjen) Australia Surabaya. Saat ini sisa lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk Kawasan Peruntukan Industri adalah ± 6128,48 hektar. Yang tersebar di wilayah utara, tengah dan selatan," jelasnya.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati, Kabupaten Lamongan memiliki potensi dalam mengembangkan daerah investasi. Karena merupakan daerah strategis yang sering dilintasi dan memiliki ragam potensi.
Baca juga: Pameran Pendidikan 2025 Wadah Ekspresi Potensi Siswa
Pada tahun 2024, Kabupaten Lamongan menduduki 10 besar se Jawa Timur dalam capaian realisasi investasi, yakni 2,4 persen.
"Dalam rangka Jawa Timur sebagai gerbang nusantara baru menekankan posisi strategis Jawa Timur sebagai hub logistik utama di kawasan timur Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Dan memiliki potensi untuk menjadi pusat industri, logistik, dan bahkan sumber daya agro yang dapat mendukung pembangunan IKN. Maka dari itu iklim investasi harus digencarkan," kata Dyah Wahyu.
Sedangkan menurut Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Barik Bathaludin, untuk menuju Indonesia Emas 2045, ekonomi menjadi lokomotif untuk mencapai semua yang sudah dipetakan. Salah satu potensi yang bisa membawa laju pertumbuhan ekonomi adalah investasi.
Editor : Pahlevi