PKB Tepis Isu Perceraian Koalisi Gerindra dan PKB

Reporter : Uswatun Hasanah
wakil-ketua-mpr-jazilul-fawaid-1

Optika.id - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid angkat suara soal isu dan simulasi perjodohan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk disampingkan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Pihaknya mengaku tak terganggu dengan isu perjodohan tersebut.

"Tidak terganggu, kan baru setingkat isu. Karena kita berpegang saja pada pakta yang ditandatangani," ujar Jazilul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Jawaban Jazilul Fawaid Soal Kualitas KPU, Seperti Apa?

Dirinya menegaskan jika PKB dan Partai Gerindra telah meneken kerja sama politik melalui piagam deklarasi yang telah ditandatangani pada Agustus silam. Sehingga, pihaknya juga yakin jika Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) tidak retak dan tidak sampai pecah.

"Ketika PKB gandeng dengan Gerindra, PKB tidak punya bayangan untuk pecah. Jadi kita ingin membangun kekuatan sampai menang," tutur Jazilul.

Jazilul juga menyinggung bahwa prinsip yang dibangun oleh koalisi adalah hal yang cukup serius sehingga tidak terbesit bagi mereka untuk bercerai.

"Karena kalau dalam istilah perceraian itu adalah sangat dibenci oleh Allah," sambungnya.

Hadirnya nama Ganjar yang digadang-gadang oleh publik ditegaskan olehnya hanya sebagai isu yang dihembuskan oleh orang-orang di luar PKB dan Partai Gerindra.

Baca juga: Isu Maju Pilgub Jatim, PKB Bantah Ada Tempat Lebih Mulia untuk Cak Imin

"Setahu saya tidak bahas itu (Ganjar), yang dibahas itu setidaknya Gerindra punya capres Pak Prabowo, PKB punya capres Gus Muhaimin," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Sementara itu, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai adanya potensi koalisi yang terjalin antara Partai Gerindra dan PKB bakal goyah seiring dengan ngototnya Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar untuk menjadi bakal calon presiden nantinya. Menurut Jamiluddin, kengototan antar keduanya merupakan hal yang wajar sebab keduanya merupakan bentuk dari amanah partai masing-masing untuk menjadi capres.

Namun demikian, kengototan Wakil Ketua DPR itu untuk capres dinilai hanya ingin meningkatkan bargaining politiknya. Muhaimin dinilai, hanya untuk memastikan Prabowo menjadikannya cawapres.

"Kalau Prabowo menggaransi cak Imin jadi cawapres, tampaknya koalisi dua partai itu akan aman. PKB bersama cak Imin akan mengerahkan semua potensi untuk memenangkan pasangan Prabowo-cak Imin," ungkapnya.

Baca juga: Kembali Sentil PKB, Gus Ipul: Akui Saja Hasil Pemilu

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru