Presidential Threshold 0 persen Diprediksi Sulit Terwujud

Reporter : Seno
images (99)

Optika.id - Presidential Threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden nol persen diprediksi akan sulit terwujud. Hal ini dikatakan oleh Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin.

Ujang menyebut alasannya, lantaran partai-partai besar seperti PDIP, Golkar dan Gerindra kemungkinan besar tidak ingin PT turun atau dihilangkan menjadi 0 persen.

Baca juga: Mahfud Lepas Jabatan, TKN Ingin Prabowo Tetap Jadi Menhan

Menurut Ujang Komarudin, jika PT 20 persen tetap dilakukan di Pilpres dan Pemilu 2024, maksimal hanya akan memunculkan 4 pasang calon capres-cawapres.

"Tingginya PT 20 persen itu, hanya memungkinkan orang-orang tententu yang bisa jadi capres-cawapres," katanya seperti dikutip Optika dari kanal YouTube Ujang Komarudin Channel, Minggu (26/12/2021).

"Jika PT 20 persen, hanya memunculkan 4 pasang. Bahkan 2019 lalu 2 pasang," imbuhnya.

Ujang tak menampik, jika saat ini banyak masyarakat protes dalam persoalan PT 20 persen, dan meminta agar diturunkan menjadi 0 persen.

"Masyarakat memprotes persoalan PT 20 persen, masyakat meminta PT 0 persen," ungkapnya.

Baca juga: Gerakan “Asal Bukan Prabowo”: Bukan Fenomena Baru, Berdampak Pada Elektoral?

Lebih lanjut, Ujang Komarudin menyoroti jika PT menjadi 0 persen dan dipastikan akan merugikan partai-partai besar yakni PDIP, Golkar dan Gerindra.

"Bagaimana meresponnya, tentu partai besar PDIP nggak mau kalau PT 0 persen tidak akan berperan dalam kontes menentukan capres dan cawapres. Kalo 0 persen partai besar akan kehilangan pengaruh dan perannya dalam menentukan capres-cawapres," tukasnya.

Keuntungan jika PT 0 persen, menurut Ujang Komarudin, akan menjadi peluang kemenangan bagi partai-partai kecil.

"Partai kebil bisa menang (di Pilpres dan Pemilu 2024) dan bisa mengusung capres-cawapres dan bisa mengalahkan partai besar. Kalau bisa PT 0 persen bagus, banyak calon. Jadi partai kecil bisa menang di kontestasi Pilpres 2024," pungkasnya.

Baca juga: Prabowo Sindir Anies dan Ganjar Soal Pertahanan: Jangan Menyesatkan, Memprovokasi, dan Menghasut

Reporter: Amrizal

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru