Ini Profil Abock Busup, Mantan Bupati Yahukimo yang Barusan Mangkat

Reporter : Seno
images (75)

Optika, Yahukimo - Ketua DPW PAN Papua, Abock Busup, meninggal dunia di Jakarta. Abock Busup pernah menjadi Bupati Yahukimo periode 2016-2021.

Dia merupakan bupati kedua Kabupaten Yahukimo. Bupati pertama ialah Ones Pahabol.

Abock Busup memimpin Yahukimo dengan didampingi Wakil Bupati, Yulianus Heluka.

Dilansir dari situs pribadinya, Abock Busup lahir di Korupun, Papua, pada 4 Desember 1976.

Riwayat pendidikan:

- Sekolah Dasar di Kurupun

- SMP dan SMA di Wamena

- Kuliah S1 sarjana Thelogia (STh) di Baptis Papua, dan S2 di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Karier politik di PAN:

- Ketua Carakteker DPD PAN Kabupaten Yahukimo tahun 2003-2004,

- Ketua DPD PAN Kab Yahukimo periode 2004-2009,

- DPD PAN Papua periode 2010-2015,

- DPW Papua periode 2015-2020,

- Ketua DPD PAN Provinsi Papua periode 2021-2026.

Sempat 6 Bulan Tidak Ngantor

Pada tahun 2020 lalu, Abock sempat menjadi sorotan karena tak masuk kantor selama enam bulan gara-gara berada di Jakarta.

Abock mengatakan keperluannya ke Jakarta adalah untuk mengurus surat rekomendasi partai politik (parpol) untuk bertarung di Pilkada 2020.

Selain itu, ia juga berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mengurus pelantikan Ketua DPRD Yahukimo.

Tak hanya dua alasan itu, penutupan bandara di Jakarta karena Covid-19 membuatnya kesulitan untuk kembali ke Papua.

"Ini kan kita Covid-19, jadi karena itu bandara ditutup dan kita tidak bisa terbang."

"Saya tidak masuk enam bulan ke kantor alasannya Covid-19, dari mana pesawatnya terbang," kata Abock, Kamis (23/7/2020).

Kendati demikian, Abock mengklaim urusan pemerintahan tidak pernah luput meski ia berada di Jakarta.

Lantaran, ia tetap memegang kontrol pemerintahan dan menggelar rapat secara virtual.

"Semua pemerintahan berjalan secara online, jadi tidak masuk kantor, urusan pemerintahan tetap jalan," tegasnya.

Kepergiannya Diduga Memicu Kerusuhan

Pasca kepergian Abock Busup, situasi di Distrik Dekai, Yahukimo mencekam, Minggu (3/10/2021).

Mengutip Tribun Papua, Direskrimum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani, mengatakan meninggalnya Abock diduga menjadi alasan sekelompok orang menyerang warga lainnya.

"Dugaan awalnya seperti itu, kami sedang dalami," ujar Faizal.

Hingga Senin (4/10/2021), enam orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut.

Sementara itu, 41 orang luka-luka dan lebih dari seribu warga mengamankan diri Polres Yahukimo.

"Saat ini korban yang meninggal dunia menjadi 6 orang, dan masih disemayamkan di RS Yahukimo," terang Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa.

Saat ini, personel gabungan TNI dan Polri melakukan patroli agar Distrik Dekai kembali kondusif.

"Anggota TNI- Polri melaksanakan patroli baik di tengah kota maupun pinggiran kota Dekai, agar situasi kembali kondusif," pungkas Kamal.

Disisi lain, polisi telah mengamankan 52 terduga pelaku yang diduga pelaku penyerangan.

Dari penangkapan itu, muncul dugaan ada keterlibatan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam kerusuhan.

Berencana Maju Gubernur Papua 2024

Abock Busup berencana mencalonkan diri sebagai Gubernur Papua pada pemilu 2024.

"Dan saya akan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk membuat negeri Papua tercinta menjadi negeri yang aman dan damai," kata mendiang Abock seperti dilansir situs pribadinya, Selasa (5/10/2021).

Saat menjabat sebagai bupati, aksi Abock Busup membagikan Dana Desa secara tunai kepada masyarakat di tengah lapangan. Tumpukan uang pecahan Rp 100 ribu tampak dihamparkan di meja.

Sementara itu, di depan panggung, terlihat begitu banyak warga berkumpul.

"Itu harus distribusi 9 distrik di sini. Uang ini tidak boleh ada yang memotong lagi. Kami ada administrasinya lengkap di sini. Ada draf petunjuk ini, harus sesuai petunjuk ini," kata Abock dalam video, Senin (19/4/2021).

Abock menjelaskan soal momen bagi-bagi Dana Desa tersebut terjadi pada 2017. Abock mengatakan Dana Desa sangat berguna bagi masyarakat.

"Sudah ditetapkan sejak 2017, bukan hal baru," kata Abock saat itu.

Dia mengatakan ada 12 titik yang didatangi saat pembagian Dana Desa sebesar Rp 34 miliar. Abock mengatakan di Kabupaten Yahukimo ada 51 kecamatan dan 517 desa.

"Ada 517 desa, yang terima Dana Desa 510(desa). (Ada) 7 desa tidak termasuk, kami siapkan APBD. Satu desa (diberi) Rp 500 juta. Itu (digunakan) untuk padat karya, air bersih, perbaikan jalan. Dana Desa ini sangat berguna," ujarnya.

Abock lalu menerangkan pembagian Dana Desa dilakukan di lapangan terbuka guna transparansi. Dia mengatakan TNI-Polri ikut mengawal pembagian Dana Desa tersebut.

"(Tujuannya) ya transparansi, tak boleh ada pemotongan administrasi. Jadi biaya sewa pesawat dari APBD. Seribu rupiah pun kita serahkan ke masyarakat. Dan ini bagian sosialisasi program dari pemerintah pusat. Kedua, negara hadir di tengah masyarakat. Itulah negara hadir di situ. Karena ini daerah pedalaman, indikasi membawa uang tak ada. Jadi uang langsung kita serahkan ke masyarakat sudah, baiknya begitu," jelasnya.

Dia mengatakan pembagian langsung Dana Desa secara tunai di wilayahnya aman dilakukan juga karena tak ada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yahukimo. Abock menjelaskan Dana Desa total Rp 34 miliar dibawa ke 12 titik di Yahukimo menggunakan pesawat carter.

"Uang itu saya bawa langsung lewat pesawat, itu beratnya 750 kg. Ini saya bawa ke Distrik Anggruk. Dana Desa itu karena datang dari desa ke kota kan biayanya besar. Terus bapak kepala kampung tidak bawa ke tempat. Jadi uangnya habiskan di kota sehingga saya terbang ke sana 5 pesawat dengan sewa Rp 250 juta," ungkapnya.

PAN Merasa Sangat Kehilangan

Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berduka cita dan merasa kehilangan atas meninggalnya Abock Busup. Zulkifli menyebut Abock merupakan salah seorang kader terbaik PAN.

"PAN sekali lagi kehilangan salah satu kader terbaiknya. Telah berpulang kawan seperjuangan kami, Ketua DPW PAN Papua, mantan Bupati Yahukimo, Saudaraku Abock Busup, karena sakit," kata Zulkifli Hasan, Minggu (3/10/2021).

Zulkifli mengaku mendengar kabar meninggalnya Abock Busup saat hendak melaksanakan bimbingan teknis untuk seluruh ketua DPW-DPD PAN dan anggota Dewan.

"Kabar duka ini datang saat kami hendak melaksanakan kegiatan Bimtek PAN bersama seluruh ketua DPW dan DPD serta anggota DPR RI, provinsi, hingga kota/kabupaten se-Indonesia," ungkap Zulhas, sapaan akrabnya.

Zulhas mengatakan, sebenarnya hendak bertemu dengan Abock Busup di acara tersebut. Zulhas menyatakan PAN sangat berduka dengan kepergian Abock Busup. (zal)

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru