Optika.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, memberikan tanggapannya terhadap peristiwa yang sedang terjadi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Dia menekankan pentingnya dialog sebagai langkah awal sebelum melakukan eksekusi lahan dan mengatakan harus ada klarifikasi mengenai harapan masyarakat setempat terkait pemindahan tersebut.
Baca juga: Cak Imin Usul Sistem Pemilu Diganti: Pemilu 2024 Banyak Timbul Fitnah
Cak Imin menjelaskan, "Salah satu harapan yang pasti itu jangan diberi gambaran gelap dari harapan itu. Saya mendapatkan masukan dari temen-temen di sana misalnya, tempat transisi tinggal itu di apartemen yang kumuh, yang sumpek, yang berbeda dengan lingkungan sebelumnya."
Menurutnya, pemindahan masyarakat yang lokasi tempat tinggalnya ingin direlokasi harus menjamin bahwa lokasi baru serupa dengan yang lama. Dia memberikan analogi tentang Jin Aladin, yang menggambarkan bahwa pemindahan seseorang seharusnya mengacu pada tempat sebelumnya.
"Jadi kalau mau strategi pembangunan yang bener kalau perlu dibikinlah tempat pengganti yang sama. Mirip," tambahnya dikutip Jumat, (15/9/2023).
Baca juga: Cak Imin Respon Kunjungan Anies ke DPP PDIP: Semoga Lancar
Cak Imin berpendapat bahwa jika warga Pulau Rempang ingin direlokasi, mereka harus ditempatkan di lokasi yang memiliki budaya dan mata pencaharian yang serupa dengan yang sebelumnya.
"Enggak sulit kok cari tempat yang sama dengan adat yang sama, cari di sekitar situ yang memungkinkan terjadi migrasi atau transmigrasi yang sama, mata pencahariannya, budayanya, tetangganya sama," ungkapnya.
Baca juga: Resmi, Muktamar PKB Tentukan Cak Imin Kembali Jadi Ketum
Diketahui bahwa konflik antara warga dan aparat di Pulau Rempang terjadi ketika anggota polisi hendak memasang patok tanah tanpa izin sebelumnya, yang menyebabkan ketegangan di lokasi tersebut.
Editor : Pahlevi