Pertemuan Penting Cina dan India Serta Rusia dan Iran

Reporter : Pahlevi


Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Optika.id - Ada peristiwa yang menarik di tengah-tengah KTT BRICS ke 16 di kota Kazan Rusia dari tanggal 22-24 Oktober 2024 yaitu pertemuan bilateral antara Cina dan India; dan pertemuan presiden Rusia Vladimir Putin dengan presiden Iran.

Baca juga: Mantan Presiden Trump Bekerja di McDonald

Pertama pertemuan presiden Cina X dengan Perdana Menteri India Modi. Pertemuan ini penting karena meskipun kedua negara ini adalah insiator berdirinya BRICS, tapi memiliki perseteruan diplomatik sejak lama terutama soal perbatasan yang menimbulkan korban jiwa baik pasukan penjaga parbatasan India dan Cina. Kedua negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia yaitu Cina 1,41 milyar dan India 1,5 milyar serta GDP (PDB) nya Cina sebesar US$ 18,53 trilyun dan GDP India US$ 3,93 trilyun ini memiliki sengketa perbatasan sejak lama. Sengketa itu atas kedaulatan dua potongan wilayah yang relatif besar serta beberapa potongan wilayah yang lebih kecil yang terpisah-pisah antara Tiongkok dan India. Wilayah pertama, Aksai Chin, diurus oleh Tiongkok sebagai bagian dari Wilayah Otonomi Uighur Xinjiang dan Wilayah Otonomi Tibet dan diklaim oleh India sebagai bagian dari wilayah persatuan Ladakh.

Dalam pertemuan bilateral di Rusia itu, kedua negara Cina dan India telah sepakat menurunkan ketegangan soal sengketa perbatasan itu. Kantor berita Reuters melaporkan bahwa kedua belah pihak akan menarik pasukan mereka sedikit dari posisi saat ini untuk menghindari perseteruan tetapi akan diizinkan untuk berpatroli sesuai dengan jadwal yang sedang dikerjakan. Pertemuan peninjauan bulanan dan pemantauan rutin terhadap daerah-daerah yang diperebutkan oleh kedua negara akan memastikan tidak ada pelanggaran.

Baca juga: Ada Hal Baru di TNI

Pertemuan penting kedua adalah antara presiden Putin dengan presiden Iran Masoud Pezeshkian. Seperti diketahui Iran setelah dua kali menggempur Israel dengan ratusan drone dan puluru kendali; pihak Israel berjanji akan melakukan balas dendam untuk menyerang Iran terutama fasilitas strategis seperti reakto nuklir dan kilang-kilang minyak Iran. Baru baru ini komunitas intelijen Amerika Serikat geger karena adanya kebocoran data intelijen yang berisi rencana detail Israel menyerang Iran ke publik. Sebelumnya Iran berjanji akan menyerang Israel lebih brutal bila Israel melakukan serangan balas dendam ke Iran. Kalau serangan Israel itu benar-benar terjadi maka akan berdampak pada goncangnya perekonomian dunia terutama disektor minyak dan gas yang sangat dibutuhkan perekonomian dunia.

Dalam pertemuan kedua negara Rusia dan Iran itu belum diketahui detail isi pertemuannya, namun sepertinya Rusia akan mengirimkan skuadron jet tempur Su-35 dan menyediakan Iran dengan sistem rudal canggih S-400 yang bisa menangkis serangan udara pihak Israel. Rusia juga bersedia untuk membantu Iran dengan berbagai informasi intelijen yang penting.

Baca juga: Prabowo: Pekerjaan Kita Untuk Rakyat, Bukan Untuk Kerabat!

Selain soal penyediaan sistem persenjataan canggih itu Putin juga menyebutkan pengembangan infrastruktur kereta api Iran sebagai bagian dari promosi proyek koridor transportasi internasional Utara-Selatan skala besar, serta pembangunan unit listrik kedua dan ketiga pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, di antara proyek bersama Rusia-Iran penting lainnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru