Israel Sebut Jika Pemimpin Baru Hizbullah Tak Akan Lama

Reporter : Wildan Nanda
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant (Al Jazeera)

Optika.id - Israel memberikan tanggapan beberapa jam setelah Hizbullah di Lebanon menunjuk Naim Qassem sebagai pemimpin baru mereka, menggantikan Hassan Nasrallah yang tewas dalam serangan di Beirut pada 27 September lalu.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengisyaratkan bahwa Qassem bisa menjadi target berikutnya, seperti beberapa petinggi milisi Timur Tengah lainnya dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Israel Gempur Baalbek dan Nabatieh, Ancam Situs Warisan Dunia

Gallant bahkan membagikan foto Qassem di media sosial X dengan keterangan, "Penunjukan sementara. Tidak akan lama."

Pernyataan ini muncul setelah Hizbullah mengumumkan bahwa dewan senior mereka telah memilih Qassem sebagai Sekretaris Jenderal baru, posisi tertinggi di kelompok tersebut.

Gallant juga mengungkapkan bahwa pasukan Israel di Lebanon selatan terus beroperasi untuk membongkar dan menghancurkan infrastruktur milik Hizbullah. Pada hari Selasa (29/10/2024), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan telah menghancurkan pusat komando bawah tanah dan fasilitas yang menyimpan setengah ton bahan peledak milik Hizbullah di Lebanon.

Baca juga: WHO Ingatkan Dampak Serius Larangan Israel Terhadap UNRWA bagi Jutaan Pengungsi Palestina

Menurut IDF, "Infrastruktur ini digali oleh Hizbullah beberapa tahun lalu di tengah permukiman sipil di sebuah desa di Lebanon selatan. Bahan peledak dan infrastruktur tersebut telah dinetralkan dan dihancurkan."

Di sisi lain, Mahmoud Komati, Wakil Ketua Dewan Politik Hizbullah, menegaskan bahwa penunjukan Naim Qassem sebagai ketua baru menunjukkan konsistensi dalam struktur kepemimpinan kelompok tersebut. Ia juga menekankan bahwa ancaman Gallant tidak akan membuat Hizbullah gentar dan bahwa mereka akan terus melawan apa yang mereka sebut sebagai "penjajah dan pelaku genosida."

Hizbullah secara resmi menunjuk Qassem sebagai pemimpin pada Selasa siang. "Dewan Syura Hizbullah telah memilih Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah," demikian pernyataan resmi kelompok itu.

Baca juga: Israel Larang UNRWA: Ancaman Baru bagi Pengungsi Palestina

Naim Qassem adalah tokoh senior yang telah berkiprah selama lebih dari tiga dekade di Hizbullah. Sebelum menjabat sebagai pemimpin tertinggi, ia merupakan wakil Hassan Nasrallah dan telah menduduki posisi wakil sejak 1991 di bawah Abbas al-Musawi, pemimpin Hizbullah saat itu yang tewas dalam serangan Israel setahun kemudian.

Menurut laporan Al Jazeera, pria kelahiran 1953 ini sering tampil di media internasional dan menjadi salah satu juru bicara utama Hizbullah. Naim Qassem memberikan pidato resmi pertama sebagai pemimpin usai Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel pada 27 September.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru