Mendikdasmen: Saat ini Ada Generasi Stroberi dan Barcode

Reporter : Pahlevi

Optika.id - Abdul Muti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), melemparkan model generasi muda yang menarik. Menurut Sekjen PP Muhammadiyah (Pimpinan Pusat Muhammadiyah) saat ini ada generasi stroberi dan barcode.
Hal itu dikemukakan Muti saat pidatonya di acara Denpasar Education Festival di Dharma Negara Alaya, Denpasar, Kamis (8/5/2025).

Menurut Muti generasi stroberi adalah generasi yang secara mental lemah dan tidak memiliki daya tahan yang cukup.

Baca juga: SPMB 2025 Libatkan Sekolah Swasta, Buka Peluang Pendidikan Lebih Luas

"Sekarang kita melihat fenomena generasi stroberi yang kalau kita coba artikan generasi yang secara mental mereka ini sangat lemah mereka ini tidak cukup memiliki daya tahan," kata Mu'ti.

Saat ini tidak hanya muncul model generasi stroberi, namun juga ada generasi barcode. Menurut Mu'ti saat ini di beberapa kota besar ada generasi barcode yang mana generasi tersebut jika mengalami masalah sedikit saja dalam kehidupannya dapat mengalami guncangan psikologis.

"Mereka mengalami guncangan psikologis yang tidak bisa kita bayangkan responsnya seperti apa, mereka kadang melukai dirinya sendiri," tutur Muti, dilansir detiknews, (09/05/2025).

Baca juga: Tok! Mendikdasmen Ganti PPDB Menjadi SPMB

Menurut Muti saat ini ada kontradiksi antarwilayah dan budaya setiap sekian tahun. Hal ini menjadi salah satu pokok masalah. Misalkan, kesenjangan antar generasi.

"Banyak orang tua yang masih membeli pola pikir yang lama sementara anak-anak kita tidak lagi menggunakan cara-cara seperti itu," ungkap Mu'ti. Menurutnya, banyak orang tua yang belum bisa memahami perubahan yang terjadi di zaman anak-anaknya. Sementara itu, sang anak juga tidak ingin mengikuti tradisi lama yang diajarkan oleh orang tuanya.

Oleh sebab itu, Mu'ti berujar pendidikan harus memberikan kepada anak-anak untuk menguatkan mental, spiritual, agar menjadi generasi yang tangguh. Selain itu, diperlukan generasi yang memiliki kemampuan untuk bisa beradaptasi dengan berbagai macam perubahan.

Baca juga: Kemitraan Kemendikdasmen dan British Council: Tingkatkan Kompetensi Guru Bahasa Inggris di Indonesia

"Dia bisa bertahan di tengah berbagai kesulitan dan itu semua dapat terwujud kalau mereka memiliki paling tidak tempat kekuaran dalam dirinya," ucap Sekjen PP Muhammadiyah itu.
Kekuatan tersebut meliputi, jasmani, intelektual, spriritual dan moral. "Itu semua bisa berjalan kalau kita bekerja sama," tandasnya

Tulisan: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru