Optika.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, mengingatkan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) perlu memiliki pendekatan khusus dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan.
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Menurut Andi Arief, KPP harus menemukan pendekatan yang berbeda dari kubu calon presiden (capres) lain dalam memilih cawapres, untuk menghindari risiko kesalahan strategi.
"Koalisi lain mungkin punya strategi cawapres last minute. Koalisi perubahan tidak harus demikian. Bisa keliru jika dua menit terakhir penentuan Cawapres," kata Andi Arief.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat itu menilai partainya berbeda pendapat dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang juga bagian dari KPP.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
"Partai Demokrat berbeda pendapat dengan Pak Surya Paloh," ujar Andi Arief di akun Twitter pribadinya, Selasa (8/8/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, Andi Arief menekankan perlunya capres Anies untuk memiliki kemandirian dan keputusan sendiri dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
"Sekaranglah saatnya @aniesbaswedan bersikap mandiri dan mengambil keputusan," tandasnya.
Untuk memberikan informasi tambahan, partai-partai seperti NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sosial (PKS) memiliki pandangan yang berbeda mengenai cawapres ideal yang sebaiknya mendampingi Anies dalam pemilihan presiden 2024, termasuk pertimbangan untuk memilih dari kader partai atau bukan.
Editor : Pahlevi