Mucikari Itu Ternyata Agen Spion Israel

author Danny

- Pewarta

Sabtu, 06 Jan 2024 08:02 WIB

Mucikari Itu Ternyata Agen Spion Israel

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca Juga: Singapura Menolak Campur Tangan Asing Dalam Pemilu

Optika.id - Media di berbagai negara di dunia ini sedang ramai-ramainya memberitakan soal dokumen pengadilan Amerika Serikat yang menyangkut Jeffrey Epstein seorang mucikari terkenal yang memangsakan wanita muda bahkan dibawah umur kepada kliennya orang-orang terkemuka didunia ini. Media nasional juga sudah banyak yang mewartakan kasus ini. Yang menarik dalamkasus ini ada dugaan kuat Jeffrey Epstein ini ternya mata-mata agen lembaga intelijen Israel Mossad.

Seperti diketahui sebuah dokumen pengadilan setebal 900 halaman yang dibuka untuk publik dalam kasus Jeffrey Epstein mengungkapkan beberapa perkembangan menarik, termasuk rincian yang menghubungkan terpidana pelaku kejahatan seksual dan rekan-rekannya dengan Mossad, badan intelijen Israel. Dokumen pengadilan yang dibuka atas keputusan hakim AS di New York memicu kecurigaan tentang hubungan pedofil dengan Mossad. Menurut situs Global Village, pengungkapan ini konsisten dengan klaim oleh mantan mata-mata Israel Ari Ben Menashe, yang berpendapat dalam bukunya yang akan datang bahwa Epstein juga seorang mata-mata Israel.

Buku Menashe juga menyebutkan Ghislaine Maxwell partnernyaJeffrey Epstein dalam bisnis sex ini, menghubungkannya dengan Mossad dan menekankan: "Ben-Menashe menuduh mereka menjalankan operasi" Honey Trap atau perangkap madu ", menyediakan gadis-gadis muda kepada politisi untuk seks dan kemudian menggunakan insiden itu untuk memeras mereka untuk intelijen Israel. " Diberitakanbahwa Epstein diperkenalkan ke Mossad oleh ayah Maxwell, Robot Maxwell, yang bekerja sebagai agen spionase Israel.

Baca Juga: UNUSA yang Inklusif

"Seorang teman Maxwells, Laura Goldman, lebih lanjut menyatakan dia percaya tidak hanya bahwa Robert Maxwell adalah mata-mata Mossad, tetapi bahwa Ghislaine melanjutkan pekerjaannya," kataberita itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kasus Epstein telah menjadi berita internasional dalam beberapa tahun terakhir meskipun pelaku kejahatan seksual terkenal itu bunuh diri di Lembaga Pemasyarakatan Metropolitan New York pada 2019.  Epstein bunuh diri sambil menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks.Maxwell, sementara itu, menjalani hukuman 20 tahun penjara karena keterlibatannya dengan Epstein dalam pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Dia dijatuhi hukuman penjara pada Juni 2022 karena berbagai tuduhan, termasuk "perannya dalam skema untuk mengeksploitasi dan melecehkan banyak gadis di bawah umur secara seksual dengan Jeffrey Epstein selama lebih dari satu dekade."

Sementara Maxwell membantah keras memiliki hubungan dengan pedofil, banyak laporan dalam beberapa bulan terakhir menemukan rincian yang menunjukkan bahwa Maxwell dan Epstein memiliki "hubungan romantis yang jelas." Pelaku kejahatan seksual itu diketahui mengasosiasikan dirinya dengan daftar koneksi dari masyarakat kelas atas AS dan selebriti, termasuk mantan presiden AS Bill Clinton, Donald trump, Kevin Spacey, pangeran Andrew darikerajaan Inggris dan Chris Tucker. Epstein juga diketahui telah memberi saran dan berkonsultasi dengan CEO Tesla Elon Musk.

Baca Juga: Indonesia Mendekat Pada China

Dokumen yang dibuka oleh hakim itu AS telah menyalakan kembali kecurigaan bahwa pemodal pedofil itu adalah memang aset (= istilahyang berarti mata-mata) bagi Mossad,  badan intelijen Israel. Mantan perdana menteri Israel Ehud Barak disebut dalam berkas dokumen itu.. Ia menjabat sebagai PM Israel dari 1991 hingga 2001 setelah bertugas di IDF selama 35 tahun, naik menjadi Kepala Staf Umum. Barak bertemu dengan Epstein sekitar 36 kali dan digambarkan memasuki townhouse Manhattan dengan syal di wajahnya pada tahun 2016. Wanita muda terlihat masuk dan keluar dari kediaman pada hari yang sama. Mantan mata-mata Israel telah mencatat bahwa perdagangan seks internasional Epstein adalah operasi jebakan honeypot mendapatkan bahan informasi yang berharga untuk memeras pelit politik dan bisnis.

Seperti diketahui kegiatan mengumpankan wanita cantik kepada pejabat tingkat tinggi negara atau pebisnis dunia adalah praktek klasik dari lembaga intelijen dunia.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU