Juru Bicara Istana: Udah Dimasak Ajah, Koalisi Masyarakat Sipil desak Hasan Nasbi Dicopot

author Pahlevi

- Pewarta

Sabtu, 22 Mar 2025 13:53 WIB

Juru Bicara Istana: Udah Dimasak Ajah, Koalisi Masyarakat Sipil desak Hasan Nasbi Dicopot

Optika.id - Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresiden berkomentar enteng sekali soal kasus pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica). Dia menyatakan agar kepala babi itu dimasak.

"Udah dimasak aja," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025, METROTV, 21 Maret 2025.

Baca Juga: UCANEWS Duga Kepala Babi yang Dipotong itu untuk Wartawan Katolik Tempo

Para wartawan banyak yang terkejut dengan pernyataan Nasbi tersebut. Di samping kepala babi itu sudah jadi bangkai dan tidak layak dimakan, tetapi lebih dari itu kiriman kepala babi yang dua helai telinganya dipotong itu pada intinya sebagai terror terhadap Tempo yang kritis itu. Teror terhadap jurnalistik. Terror terhadap kebebasan berbicara dan jurnalistik.

Para wartawan sempat mengkonfirmasi kembali mengenai pernyataan Nasbi. Sebab, kepala babi tersebut sudah dalam kondisi tidak layak dikonsumsi. Ternyata Nasbi tetap kukuh dengan pernyataanya awal, "Udah dimasak aja," kata Nasbi enteng.

Menurut Nasbi kasus ini bukan menjadi ancaman bagi Cica. Sebab, Nasbi melihat sikap Cica di media sosial tampak santai menanggapi teror kepala babi.

Baca Juga: Komnas HAM Kecam Peretasan Tempo, Soal Pemberitaan Penahanan Ferdy Sambo

"Saya lihat ya saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo itu, itu dia justru minta dikirimin daging babi," bebernya.

Sementara itu Meutya Hafid, Menteri Komdigi, menyayangkan ksus tersebut. Dia berharap Tempo melaporkan ke polisi agar diusut lebih jauh. Saat ditanya pendapatnya tentang kebebasan jurnalistik, Meutya sependapat.

"Ya saya kan mantan jurnalis. Saya menyayangkan sekali kasus tersebut. Tempo bisa melapor ke Polisi. Menempuh jalur hukum," jawabnya saat ditanya wartawan setelah ke luar dari rapat dengan Presiden Prabowo, 21/03/2025

Polisi Didesak Harus Usut

Al Araf mengatakan tindakan Hasan yang seolah menyepelekan peristiwa tersebut dapat mengusik rasa aman, terutama bagi jurnalis dalam menjalankan tugasnya.

Ia juga menilai hal ini mencerminkan rendahnya komitmen pemerintah terhadap demokrasi dan kebebasan sipil.

"Bukannya menyampaikan, setidaknya, sikap keprihatinan terhadap teror tersebut, justru seakan mendukung tindakan teror itu," ujarnya.

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Hasan Nasbi Dicopot

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Koalisi Masyarakat Sipil mengecam tanggapan dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi soal teror kepala babi yang diterima Tempo. Hasan mengatakan agar kepala babi tersebut dimasak saja.

Perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil dari Centra Initiative, Al Araf, mengatakan pernyataan tersebut tidak berempati dan melanggar prinsip kebebasan pers. Menurut dia, Hasan Nasbi sudah cenderung merendahkan dan pernyataannya tidak patut disampaikan oleh seorang Kepala Kantor Komunikasi Presiden, TEMPO.CO, 22/03/2025.

"Untuk itu kami mengingatkan kepada Presiden bahwa pernyataan ini sama sekali tidak seharusnya didiamkan, karena mengandung unsur kebencian terhadap kelompok jurnalis atau media yang kritis," kata Al Araf dalam keterangan resmi pada Jumat, 21 Maret 2025.

Oleh karena itu, Al Araf mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mempertimbangkan kembali posisi Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. Menurut dia, sikap yang ditunjukan Hasan Nasbi tidak cukup etis untuk mewakili dan menyampaikan pesan kepresidenan kepada masyarakat.

"Apalagi, peristiwa penghapusan cuitannya sendiri di akun X tentang RUU TNI sudah lebih dari cukup untuk mengevaluasi kinerja Hasan Nasbi sebagai ujung tombak komunikasi Presiden," kata Al Araf.

Nasbi mengelak dengan menyatakan terror tersebut masalah Tempo sendiri. Nasbi katakan teror itu merupakan masalah Tempo dengan pihak lain. Pemerintah tidak mau dikaitkan dengan teror itu.

"Ini kan kami enggak tahu. Ini problem mereka dengan entah siapa. Entah siapa yang mengirim. Buat saya enggak bisa tanggapi apa-apa," kata Nasbi.

Nasbi juga mempertanyakan apakah kepala babi yang dikirim memang benar seperti itu atau hanya lelucon (jokes). Sebab, redaksi Tempo menanggapi teror itu dengan jokes. "Apakah itu beneran seperti itu? Atau cuma jokes? Karena mereka menanggapinya dengan jokes," kata Nasbi.

Nasbi meminta agar kasus teror ini tidak perlu dibesar-besarkan. Pemerintah Prabowo Subianto menjamin kebebasan pers.

"Pemerintah tidak ikut campur sama sekali dalam membuat berita. Pemerintah hanya meluruskan kalau medianya salah paham. Kami luruskan. Kalau nulis statemen salah, kami luruskan," kata dia.

Tempo Dikirimi Paket Kepala Babi Busuk

Sebelumnya, Host Siniar atau Podcast Bocor Alus Politik Tempo, Francisca Christy Rosana mendapat teror dari orang tak dikenal. Pelaku mengirimkan paket kepala babi dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam. Tak ada pengirim pada kardus paket, namun paket itu ditujukan kepada Francisca, yang akrab disapa Cica.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 13 Teroris Jaringan JAD dan JI

Paket tersebut diterima satuan pengamanan Tempo pada Rabu, 19 Maret 2025 pukul 16.15 WIB. Namun, baru dibuka jurnalis pada Kamis, 20 Maret 2025 sekitar pukul 15.00. Ketika styrofoam terbuka, paket tersebut ternyata berisi kepala babi yang kedua telinganya telah terpotong.

Aksi teror ini diduga terjadi karena Francisca kerap membawakan berita dalam siniar Bocor Alus, kritikan terhadap sejumlah isu secara nasional. Baik itu pemerintahan maupun banjir di Jakarta, hingga politik.

Tulisan: Aribowo

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU