Rusia Membalas Dengan Rudal Paling Cepat Di Dunia

author Pahlevi

- Pewarta

Jumat, 22 Nov 2024 11:47 WIB

Rusia Membalas Dengan Rudal Paling Cepat Di Dunia


Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah
 
Optika.id - Ketika tiba-tiba presiden Amerika Serikat Joe Biden diakhir jabatannya yang tinggal satu bulan mengeluarkan keputusan yang mengejutkan yaitu memberi izin Ukraina untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia dengan menggunakan peluru kendali balistik jarak jauh buatan Amerika Serikat, dunia barat sekutu AS selalu mengatakan bahwa Rusia tidak akan membalasnya. Bila presiden Rusia Putin selalu mengingatkan Amerika Serikat dan sekutunya Eropa/NATO bahwa tindakan mengijinkan Ukraina menyerang Rusia dengan rudal jarak jauh akan mendapatkan reaksi yang keras dari Rusia maka AS dan Eropa selalu beranggapan bahwa retorika presiden Putin itu hanyalah bluffing atau gertak sambal belaka.
 
Namun AS dan sekutunya Eropa terkejut bahwa Putin tidak gertak sambal karena militer Rusia telah meluncurkan rudal balistik jarak menengah canggih terhadap target Ukraina, kata Presiden Vladimir Putin dalam pidato publik pada hari Kamis tanggal 21 Nopember 2024. Serangan balasan itu adalah sebagai bagian dari apa yang disebut presiden sebagai "uji tempur", rudal hipersonik, yang dijuluki 'Oreshnik' ('Hazel'), berhasil menghantam fasilitas industri militer di kota Dnepropetrovsk di Ukraina (dikenal sebagai Dnipro di Ukraina), tambah Putin.
 
Serangan itu merupakan tanggapan atas serangan Ukraina terhadap fasilitas militer yang terletak di wilayah Rusia yang diakui secara internasional, seperti diketahui pasukan Ukraina meluncurkan serangan pada hari Selasa dan Kamis, menggunakan sistem ATACMS dan HIMARS buatan AS serta rudal Storm Shadow buatan Inggris. Rudal-rudal buatan AS dan Inggris itu bisa menjangkau 250-300 km jauh ke dalam wilayah Rusia dari Ukraina.
 
Presiden Putin juga bersumpah untuk mengumumkan secara terbuka setiap serangan di masa depan terhadap target Ukraina yang melibatkan sistem 'Oreshnik' . Perlu diketahui bahwa rudal Oreshnik itu adalah rudal hipersonik baru Rusia  yang melaju antara 2,5 dan 3 kilometer per detik, atau 10 kali lebih cepat dari kecepatan suara, tidak dapat dilawan dengan sistem pertahanan udara apapun yang ada, kata Putin. Kita bisa membayangkan kecepatan rudal Hipersonik yang 3 km per detik itu sama dengan satu ketukan jari saja dari kawasan Monas Jakarta maka kawasan Bundaran HI dan sekitarnya di Jakarta sudah luluh lantak.
 
Sebelumnya, media internasional melaporkan bahwa Ukraina telah menerima persetujuan dari Washington dan London untuk penggunaan sistem jarak jauh buatan Barat untuk serangan jauh ke Rusia. Salah satu serangan mengakibatkan beberapa korban di pusat komando Rusia di Wilayah Kursk, tetapi gagal mengganggu operasinya, kata presiden.
 
Menurut Putin, tanggapan itu melibatkan "serangan rudal balistik hipersonik dengan muatan non-nuklir." Rudal itu menghantam "salah satu kompleks industri terbesar, yang telah terkenal bahkan sejak zaman Soviet dan masih memproduksi rudal dan senjata lainnya." Presiden tampaknya mengacu pada Yuzhmash  produsen kedirgantaraan milik negara Ukraina, yang diwarisi dari Uni Soviet.
 
Angkatan Udara Ukraina mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa kota Dnepropetrovsk menjadi sasaran serangan rudal besar Rusia, yang melibatkan berbagai jenis senjata. Militer Ukraina menyatakan bahwa Moskow telah menggunakan "rudal balistik antarbenua" sebagai bagian dari serangan  sebuah klaim yang dibantah bahkan oleh Washington.
 
Diberitakan bahwa Moskow juga akan melanjutkan "uji tempur" sistem rudal terbarunya, Putin memperingatkan, menambahkan bahwa kriteria Rusia untuk memilih target untuk tes semacam itu akan ditentukan oleh penilaian ancaman keamanan. Moskow percaya bahwa mereka memiliki hak untuk menargetkan fasilitas militer negara-negara yang memungkinkan senjatanya digunakan melawan Rusia, kata presiden. 
 
Peluru kendali balistik hipersonik Oreshnik Rusia yang baru itu bisa menjangkau ibukota Inggris London yang jaraknya sekitar 2.500 km dari Moskow dalam waktu hanya 20 menit; juga bisa menghantam ibukota Perancis Paris dalam waktu yang sama, membumi hanguskan ibukota Jerman Berlin dalam waktu 12 menit.
 
Peluru kendali hipersonik itu mampu membumi hanguskan hampir semua kota di planet itu dalam hitungan menit bila setiap peluru kendali itu ada 4 bom nuklir yang ditaruh di kepalanya.

Baca Juga: Singapura Menolak Campur Tangan Asing Dalam Pemilu

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU