Optika.id - Lembaga Manajemen Infaq (LMI), sebagai salah satu lembaga amil zakat nasional yang berkomitmen tinggi terhadap transparansi dan akuntabilitas, dengan bangga meluncurkan laporan keberlanjutan pertamanya. Dalam acara yang penuh makna ini, LMI bersama para praktisi SDGs menghadirkan SDGs Report yang menjadi bukti nyata dari pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh yang diberikan oleh masyarakat Indonesia.
Laporan Keberlanjutan sebagai Langkah Nyata
Laporan keberlanjutan ini tidak hanya sekadar dokumentasi, melainkan sebuah langkah strategis untuk mewujudkan komitmen LMI dalam menjawab tantangan besar yang ada di masyarakat. Agung Wicaksono (Pak Awie), Direktur LMI, mengungkapkan, "Alhamdulillah, LMI sebagai salah satu lembaga amil zakat nasional pertama kali didampingi, dan kami sangat bersyukur bisa menyajikan SDGs Report sebagai bukti transparansi akuntabilitas pengelolaan dana publik dari masyarakat Indonesia, dalam hal ini adalah dana zakat dan shodaqoh."
Laporan ini menjadi acuan untuk lebih meningkatkan efektivitas pengelolaan dana sosial, dengan mengoptimalkan kontribusi zakat, infaq, dan shodaqoh guna menyelesaikan berbagai problematika sosial yang ada. Pak Awie berharap, di tahun 2025, LMI dapat terus berinovasi dengan program-program yang memiliki dampak positif lebih besar, yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. "Semoga dengan SDGs Report ini, kami dapat memberikan kontribusi terbaik untuk Indonesia," tambahnya.
Kontribusi Praktisi SDGs dalam Aksi Nyata
Peran para praktisi SDGs, seperti Moh. Agung Santoso, S.Hum., M.M., dalam mendampingi dan menyusun laporan ini sangat signifikan. Sebagai seorang praktisi yang berpengalaman dalam merancang dan mengimplementasikan program-program yang berorientasi pada keberlanjutan, Agung Santoso menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat untuk mencapai tujuan SDGs.
"LMI adalah contoh nyata organisasi yang memiliki semangat kuat untuk keberlanjutan umat, alam, dan manusia. Mereka mampu beradaptasi dengan tantangan global yang semakin berkembang, dan hal ini sejalan dengan tujuan global yang ingin kita capai melalui SDGs," ungkap Agung Santoso.
Laporan keberlanjutan ini merupakan refleksi dari upaya keras yang telah dilakukan oleh LMI dalam mendukung pencapaian SDGs, khususnya dalam bidang pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.
Inovasi-inovasi yang digagas oleh LMI, bersama dengan para praktisi seperti Agung Santoso, akan terus memperkuat aksi-aksi keberlanjutan di berbagai sektor, mengajak lebih banyak pihak untuk bergabung dan menciptakan dampak sosial yang nyata.
Meningkatkan Aksi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Peluncuran laporan ini bukanlah akhir, tetapi justru awal dari perjalanan panjang LMI dalam meningkatkan aksi nyata menuju keberlanjutan. Keberlanjutan tidak hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang mensejahterakan masyarakat dengan cara yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan praktisi SDGs dan komitmen kuat dari LMI, diharapkan tahun 2025 akan membawa perubahan lebih signifikan, menciptakan program-program sosial yang memberikan manfaat lebih luas, dan tentunya lebih mendalam bagi masyarakat Indonesia.
"Semoga SDGs Report ini menjadi langkah awal untuk lebih banyak inovasi program yang bisa menyelesaikan problematika masyarakat dan membawa dampak positif," harap Pak Awie.
Dengan semangat kolaboratif ini, kita semua berharap bahwa laporan ini akan menginspirasi lebih banyak organisasi dan individu untuk berpartisipasi dalam gerakan SDGs, yang pada gilirannya akan menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang. LMI dan para praktisi SDGs telah menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya sebuah tujuan, tetapi juga sebuah perjalanan yang dimulai dari aksi nyata setiap individu dan organisasi.
Penulis: Raihan Rizky Amalia
Editor : Pahlevi
