Optika.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan nelayan, wisatawan, pendaki dan masyarakat tidak beraktivitas di radius 5 kilometer dari pusat erupsi di kawah puncak Gunung Anak Krakatau yang berada di Perairan Selat Sunda antara Provinsi Banten dan Lampung.
Berdasarkan laman KSDM Badan Geologi PVMBG, Senin (1/8/2022), Pos Pengamatan Pos Pasauran Gunung Api Krakatau Fahrul Rozi, Minggu, menyebutkan pukul 12.00 WIB sampai 18.00 WIB ketinggian Gunung Anak Krakatau 157 meter dari permukaan laut (mdpl) cuaca cerah, berawan 26-28.3 derajat celcius dan 41-50 persen.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Hingga Ketinggian 3.157 di Atas Permukaan Laut
Saat ini, status Gunung Anak Krakatau "Siaga" atau level 3, sehingga direkomendasikan masyarakat, pendaki gunung, nelayan dan wisatawan tidak boleh mendekati pusat erupsi dengan radius 5 kilometer.
Secara visual kawasan Gunung Anak Krakatau tertutup kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati.
Kegempaan law frekuensi Gunung Anak Krakatau terjadi satu kali, amplituda 6 mm dan durasi 4 detik.
Sedangkan, kegempaan vulkanik dangkal Gunung Anak Krakatau dua kali kejadian, amplituda 7-14 mm dan durasi 7-12 detik.
Baca juga: Gunung Raung Erupsi, Warga Diimbau Tak Beraktivitas Jarak 2 Kilometer dari Puncak
Sementara itu microtremor/tremor menerus dengan amplituda 0.5- 7 mm dan amp dominan 0.5 mm.
Dengan demikian, hingga kini status Gunung Anak Krakatau direkomendasikan 5 km dan berbahaya bagi nelayan, masyarakat, pendaki gunung dan wisatawan jika mendekati kawah erupsi gunung api itu.
Reporter: Jenik Mauliddina
Baca juga: Tim DVI Polda Jatim Kembali Identifikasi 5 Jenazah Korban Erupsi Semeru
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi