Optika.id - Ratusan Kepala Desa di Kabupaten Lamongan turut berangkat ke ibu kota Jakarta untuk menyuarakan aspirasi masa jabatan 9 tahun. Mereka berkumpul di alun-alun Lamongan dan menuju ke Jakarta naik bus dan elf.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) Lamongan, Zainul Mukit. Ada 371 Kades dari Lamongan yang ikut menyuarakan aspirasinya pada aksi damai hari ini, Selasa (17/1/2023).
Zainul mengaku, para kades ini bakal menyampaikan aspirasinya terkait dana desa dan masa jabatan 9 tahun yang sudah pernah disampaikan melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR-RI beberapa waktu lalu.
Kami berangkat bersama-sama dari Lamongan kemarin. Ada 11 bus dan 3 elf. Pokok aspirasi yang akan kita sampaikan yakni terkait dana desa dan masa jabatan kades dari 6 tahun menjadi 9 tahun, kami satukan barisan aksi serentak dengan Kades seluruh Indonesia, ungkapnya, Selasa (17/1/2023).
Berdasarkan informasi yang didapat, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama sejumlah OPD dan jajaran camat turut hadir dan merestui pemberangkatan ratusan kades dari Lamongan pada Senin (16/1/2023) kemarin.
Sebelum berangkat kami sudah meminta restu dan doa dari Pak Bupati. Mudah-mudahan aspirasi yang dibawa ini bisa menjadi kebaikan bagi masyarakat dan pemerintah, katanya.
Secara terpisah, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi membenarkan bahwa ratusan Kades dari Lamongan itu berpamitan dan meminta restu kepadanya untuk berangkat ke Jakarta.
Mereka izin akan menyampaikan aspirasinya ke Jakarta. Mereka pamit meninggalkan daerah secara bersamaan dalam waktu 3 hari. Sebagai bapak dari para kades ini, semoga aspirasu yang dibawa itu didengar dan diberikan keputusan-keputusan yang baik bagi semua pihak, tutur Bupati Yuhronur.
Orang nomor satu di Lamongan ini juga berpesan kepada para kades dari Lamongan agar menyampaikan aspirasinya dengan cara atau aksi yang baik.
Pesan kami, agar menyampaikan aspirasi dengan baik, karena suatu hal yang baik itu harus disampaikam dengan cara yang baik pula, pungkasnya.
Editor : Pahlevi