Bisakah Risma-Gus Hans Menyalip Elektabilitas Khofifah-Emil?

author Pahlevi

- Pewarta

Minggu, 13 Okt 2024 16:52 WIB

Bisakah Risma-Gus Hans Menyalip Elektabilitas Khofifah-Emil?

Optika.id - Suara optimis datang dari timses (tim sukses) pasangan calon gubernur Risma-Gus Hans. Bermula dari hasil survei terbaru Surabaya Survey Center (SSC) yang dilaksanakan pada 21-29 September 2024 di seluruh 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. SSC merilis hasil surveinya: peningkatan elektabilitas Risma-Gus Hans hingga mencapai 32,1 persen.

Abdul Aziz, juru bicara timses Risma-Gus Hans, menganggap telah terjadi lonjakan elektabilitas yang kuat sekali.

Baca Juga: Elektabilitas Khofifah-Emil Tembus 61,2 Persen, Risma dan Luluk Punya Kesempatan?

"Kami yakin, tren positif ini akan terus naik seiring dengan jadwal padat Risma dan Gus Hans yang setiap hari berkeliling di 5 hingga 7 tempat," ujar Aziz, beritajatim.com, 12/10/2024.

Diuraikan oleh Aziz pada 29 Oktober 2024, SSC merilis survei dimana Risma-Gus Hans elektabilitasnya di angka 32,1 persen. Dengan penambahan 35 persen dari kenaikan per pekan, mereka diprediksi mencapai 67 persen pada akhir masa kampanye, 23 November 2024. Hal ini membuat pasangan Risma-Gus Hans menjadi kuda hitam yang kuat dalam Pilgub Jatim.

"Kami intensif bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat, karena mereka percaya dengan ketegasan dan ketulusan Risma dalam memimpin," keterangan Aziz. Selain itu, dukungan datang dari berbagai organisasi pemuda dan aktivis anti-korupsi yang merasa sejalan dengan visi Risma yang dikenal bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"Risma selama ini dikenal sebagai pemimpin yang transparan, baik ketika menjadi wali kota Surabaya maupun menteri sosial," ungkap Aziz. Bahkan, menurut Aziz, dukungan tak hanya datang dari umat Islam, tetapi juga dari kalangan non-muslim.

"Kami terus menyosialisasikan visi, misi, dan program Risma-Gus Hans. Selain itu, kami menjelaskan kiprah Risma saat memimpin Surabaya dan Kementerian Sosial," tambah Aziz.

Mereka optimistis bahwa mendekati akhir kampanye, akan ada kejutan berupa dukungan besar dari berbagai lapisan masyarakat. Tim pemenangan juga optimistis bahwa elektabilitas Risma-Gus Hans akan terus meningkat dengan target kenaikan 7 hingga 8 persen tiap pekan. Mengingat hari pemungutan suara akan berlangsung pada 27 November 2024, masih ada sekitar lima pekan untuk bekerja maksimal.

Jika tren ini terus berlanjut, dalam lima pekan ke depan elektabilitas bisa bertambah 35 persen. Kelebihan paslon Risma-Gus Hans, menurut Aziz, dikenal apolitis dan tulus dalam menjalankan kepemimpinan serta selalu menjadi penjaga keberagaman.

Kepedulian Risma terhadap semua golongan tanpa memandang suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) membuatnya dicintai banyak orang, kata Aziz. Persepsi positif inilah yang terus menggerakkan tim untuk memperkuat konsolidasi politik. Dukungan ini terasa sangat kuat di berbagai daerah.

Pekan lalu, setelah menyapa warga di Surabaya, Malang, Lumajang, Probolinggo, hingga wilayah Madura, antusiasme masyarakat untuk memenangkan Risma-Gus Hans sangat tinggi. Bahkan, banyak yang bukan bagian dari tim relawan turut serta menyebarkan dukungan.

Dengan energi besar dari masyarakat, tim pemenangan optimistis bisa mencapai target 67 persen elektabilitas dan membawa Risma-Gus Hans menuju kemenangan dalam Pilgub Jawa Timur mendatang.

Posisi Khofifah-Emil Tetap Unggul

Berbagai Lembaga survei juga mencatat kenaikan elektabilitas paslon Khofifah-Emil Dardak. Posisi elektabilitas Khofifah-Emil cenderung naik terus sehingga keunggulannya terhadap 2 paslon lainnya yaitu Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukman sangat jauh.

Lembaga survei Semar't Politica mencatat elektabilitas paslon Khofifah Indar Parawasan-Emil sangat tinggi. Berdasarkan hasil survei lembaga tersebut, elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 64,3 persen. Sedangkan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans 21,1 persen dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakhim 0,7 persen.

"Dari angka itu masih ada 13,9 persen responden yang tidak mengetahui maupun tidak menjawab," kata Peneliti Semar't Politica Dito Arief Nurahmadi di Malang, 10/10/2024.

Dia menjelaskan tingginya elektabilitas Khofifah-Emil karena coat-tail effect (efek ekor jas) kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden 2024. Khofifah-Emil, pada Pemilu Presiden 2024 masuk dalam tim pemenangan Prabowo-Gibran.

Petahana Gubernur Jawa Timur itu menduduki jabatan dewan pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) sekaligus juru kampanye nasional (jurkamnas). Sedangkan Emil merupakan juru bicara Gibran.

"Endorsment pusat secara tidak langsung penetrasi dari pusat untuk Jawa Timur kelihatannya berhasil," ujarnya. Tak hanya itu, mayoritas partai pengusung Khofifah-Emil juga merupakan bagian Koalisi Indonesia Maju (KIM) di pemilu presiden, yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, Gelora, PBB, Garuda, Gelora, dan Prima.

Baca Juga: Resmi, Ini Nomor Urut Cagub-Cawagub Jatim di Pilkada 2024

Sedangkan, pasangan petahana juga mendapatkan tambahan kekuatan dari partai non-KIM, yakni PKS, Buruh, PKN, NasDem, dan Perindo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Pasangan Khofifah-Emil memang kuat dan dukungannya juga utuh," ucapnya.

Survei elektabilitas Pilkada Malang dilakukan mulai 28 September hingga 4 Oktober 2024 dengan menggunakan metode multistage random sampling.

Survei itu dilakukan kepada Warga Negara Indonesia di Kabupaten Malang yang sudah 17 tahun ke atas atau yang telah menikah dengan total 440 responden dan margin of error lebih kurang 4,8 persen.

Poltracking Indonesia

Lembaga survei Poltracking Indonesia juga menempatkan paslon Khofifah-Emil tetap unggul. Berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia, elektabilitas cagub-cawagub Khoifah-Emil paling unggul dibandingkan dua cagub lainnya. Mereka memimpin dengan elektabilitas 57,8 persen.
Sementara pasangan Risma-Gus Hans menyusul pada posisi kedua dengan perolehan 22,7 persen.

Pasangan Luluk-Lukmanul menempati posisi buncit dengan 2,2 persen. Survei Poltracking ini dilakukan terhadap 1.200 responden di Jatim pada 4-10 September 2024.

Persebaran responden itu ditentukan dengan multistage sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Survei Indikator

Baca Juga: Paslon Pilkada Jatim Risma-Gus Hans Kunjungi Makam Sunan Ampel Surabaya

Berdasarkan hasil survei elektabilitas terhadap cagub-cawagub Jatim, duet Khofifah-Emil kembali merajai dengan elektabilitas 61,2 persen.
Disusul pasangan Risma-Gus Hans dengan elektabilitas 26 persen, dan Luluk-Lukmanul 2,2 persen.

Survei ini dilaksanakan pada 9-14 September 2024 dengan jumlah responden mencapai 1.000 orang yang diwawancara secara tatap muka. Penarikan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan asumsi metode simple random sampling dengan margin of error sebesar 3,2 persen.

Kata Data Insight Center

Sama seperti Indikator Indonesia dan Survei Indikator, survei Kata Data Insight Center juga mendapatkan hasil yang sama.

Mengutip akun Instagram @katadatainsightcenter, pasangan Khofifah-Emil menempati posisi pertama dengan elektabilitas 52,7 persen.

Posisi kedua ditempati Risma-Gus Hans dengan elektabilitas 14,5 persen, dan Luluk-Lukmanul 3,1 persen.

Survei ini dilakukan terhadap 800 responden di Jawa Timur.
Adapun survei digelar pada 4-9 September 2024 melalui sambungan telepon.
Margin of error survei ini sekira 3,5 persen.

Jika mengacu dari berbagai Lembaga survei di atas tren naiknya Khofifah-Emil rasanya sulit terkejar oleh tren naiknya elektabilitas Risma-Gus Hans. Kedua paslon itu cenderung berada dalam tren naik karena itu agak susah logika dan keinginan Abdul Aziz, Timses Risma-Gus Hans, terwujud. Dan kehadiran paslon Luluk-Lukman secara teoritis membentengi paslon Khofifah-Emil dari kejaran Rsima-Gus Hans.

Tulisan: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU