Muhammadiyah Gelar Milad 112 Tahun, Ini Makna Tema dan Logonya

author Wildan Nanda

- Pewarta

Rabu, 16 Okt 2024 03:58 WIB

Muhammadiyah Gelar Milad 112 Tahun, Ini Makna Tema dan Logonya

Optika.id Muhammaadiyah kini sudah berusia 112 tahun. Untuk memperingati itu, akan digelar peringatan Milad Muhammadiyah ke-112 di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Peringatan Milad Muhammadiyah ke-112 akan berlangsung Rabu-Jumat (4-6/12/2024).

Tema Milad ke-112 Muhammadiyah tahun 2024 adalah "Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua." Tema ini menekankan komitmen Muhammadiyah dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Risma Berkunjung ke PWM Jatim, Bahas Masa Depan Jawa Timur

Fokus utama meliputi penguatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pengembangan komunitas. Tema ini menegaskan pentingnya kondisi sosial, ekonomi, dan spiritual yang adil. Muhammadiyah berupaya menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan sejahtera.

Logo Milad ke-112 Muhammadiyah terinspirasi dari alat musik tradisional Sasando, yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Bentuknya diadaptasi menjadi angka "112," yang menyimbolkan perjalanan panjang organisasi. Desain ini menonjolkan harmoni, yang mencerminkan keselarasan nilai budaya dengan semangat kemajuan Muhammadiyah.

Warna biru dan hijau dalam logo melambangkan bumi serta identitas Muhammadiyah. Warna tersebut merepresentasikan harapan akan kedamaian dan kesejahteraan. Gradasi warnanya mencerminkan dinamika perubahan dan perkembangan organisasi dalam merespons berbagai tantangan zaman.

Sementara itu, warna merah dan kuning pada logo terinspirasi dari bunga sepe. Kedua warna ini menyimbolkan keberanian dalam mengambil keputusan dan semangat musyawarah. Logo ini juga menggambarkan tekad Muhammadiyah untuk mewujudkan kemakmuran bagi seluruh masyarakat, sesuai dengan tema besar perayaan tahun ini.

Baca Juga: ChatmuGPT, AI yang Dikembangkan Muhammadiyah

Kehadiran PWM Jatim dalam Milad Muhammadiyah Ke-112

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Insya Allah PWM Jatim akan hadir secara full team di Kupang, NTT. Meski agenda Tanwir hanya diikuti anggota Tanwir dari unsur PP dan PWM se-Indonesia, namun sudah jadi tradisi jika PWM Jatim mengajak semua anggota pimpinan (13 orang), terang Sekretaris PWM Jatim, Prof Biyanto.

Prof Biyanto menerangkan bahwa nanti yang berhak untuk ikut serangkaian agenda persidangan adalah anggota Tanwir. Dari PWM Jatim yang masuk Anggota Tanwir adalah Dr dr Sukadiono MM, Prof Biyanto, Dr Hidayatulloh MSi, Dr M Sulthon Amien MM, Ir Tamhid Masyhudi dan Dr Syamsuddin MA.

Baca Juga: Muhammadiyah Ingin Dirikan Kantor hingga Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan di IKN

Pilihan Kupang, NTT, sebagai tuan rumah Tanwir tahun ini tentu menarik. Karena secara kuantitas umat Islam di NTT tergolong minoritas. Meski begitu, Muhammadiyah bersinar terang di Kupang dan NTT pada umumnya, ujar Prof Biyanto.

Bahkan di Kupang ada amal usaha yang membanggakan, yaki Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK). Uniknya, lebih dari 70 persen mahasiswa UMK adalah Katolik. Itu artinya Muhammadiyah benar-benar hadir untuk semua dan bisa diterima luas masyarakat NTT, sambungnya.

Jadi cocok dengan tema Tanwir: Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua, tutup Prof Biyanto.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU