Anies Terus Ajak Anak Muda Aktif dalam Proses Pemilihan Umum, Minimal 60 Persen!

Reporter : Danny

Optika.id - Pemilihan Umum 2024 dibayang-bayangi tingginya angka pemilih yang tidak ikut memberikan suara pada saat pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang. Kekhawatiran tersebut mengingat jumlah pemilih didominasi kalangan anak muda, yang umumnya dikenal tidak mau terlibat dalam politik, termasuk ketika pilpres.

Terkait hal tersebut, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengajak anak muda untuk ikut terlibat dan dan menjadi penentu. Dia mengingatkan, betapa pun besarnya angka golput alias masyarakat yang tidak memilih tidak akan mengubah hasil pemilu.

Baca juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!

Ketika kita memutuskan untuk melakukan pemilu, maka yang dihitung adalah suara yang memilih. Mereka yang tidak datang, tidak diperhitungkan suaranya. Jadi kalau sebuah pemilu yang datang hanya 40 persen, yang 60 persen tidak memilih, tidak kemudian pemilunya batal. Keputusannya ditentukan oleh 40 persen,  jelasnya.

Sekarang pilihannya kita mau menjadi yang menentukan atau kita mau menjadi yang hanya menonton keputusan. Menurut saya pilih yang menentukan, sambungnya.

Baca juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia

Anies menjelaskan hal tersebut dalam acara bertajuk 13 Tahun Mata Najwa: Bergerak Bergerak Berdampak di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Minggu malam, 19 November 2023, yang juga disiarkan live kanal YouTube @Najwa Shihab.

Selain Anies yang didampingi cawapres Muhaimin Iskandar, juga tampil dua pasangan capres-cawapres lainnya. Yaitu, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3).

Baca juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!

Melanjutnya keterangannya, Anies menjelaskan kalau angka golput itu dihitung dan berpengaruh bahkan bisa membatalkan hasil pemilu bila mencapai di atas 50 persen, sikap tidak memilih boleh jadi sebagai opsi. Tapi kalau tidak, Anies mempertanyakan, kenapa memilih golput, kenapa memilih jadi penonton.

Apalagi anak muda. Ada soal pengangguran, ada soal biaya sekolah yang mahal, biaya pendidikan yang tinggi, kenapa kita mendiamkan. Lihat siapa (capres) yang membawa ide-ide itu, lihat siapa yang punya kaitan dengan anak muda, lalu ambil pilihan, jangan jadi penonton dan jangan golput. Karena (golput) tidak dihitung suaranya, tandasnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru