Haedar Nashir kepada Dubes AS: Perdamaian Dunia Dimulai dari Palestina

Reporter : Wildan Nanda
Dubes AS untuk RI Kamala Shirin Lakhdir mengunjungi PP Muhammadiyah

Optika.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Republik Indonesia, Kamala Shirin Lakhdir, pada Selasa (17/12/2024) di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya No. 62, Jakarta Pusat.

Rombongan Dubes AS disambut hangat oleh Haedar Nashir yang didampingi Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Bendahara Umum PP Muhammadiyah Hilman Latief, dan Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Izzul Muslimin. Turut hadir dalam rombongan Dubes AS antara lain Konsul Politik David Muekhle, Frederick Hawkins, dan Spesialis Politik Aang Abu Bakar.

Baca juga: Tanwir Muhammadiyah Momentum Refleksi dan Dedikasi

Dalam pertemuan tersebut, Haedar secara terbuka meminta perhatian khusus dari AS terhadap isu kemerdekaan Palestina. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah mendukung perdamaian untuk semua bangsa, termasuk solusi dua negara berdaulat bagi Israel dan Palestina.

Kami tahu bahwa Amerika memiliki peran penting dalam isu hak asasi manusia, perdamaian, dan tatanan dunia baru, ujar Haedar.

Haedar menjelaskan bahwa konflik Israel-Palestina memberikan dampak luas, termasuk ke Indonesia dan kawasan ASEAN. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya upaya bersama dari berbagai pihak untuk mencari solusi yang tepat terhadap konflik kemanusiaan ini.

Kami turut berpartisipasi ketika terjadi konflik kemanusiaan di berbagai wilayah seperti Rohingya dan Filipina. Muhammadiyah juga mendirikan sekolah di Lebanon untuk membantu para penyintas konflik Palestina-Israel, ungkapnya.

Lebih lanjut, Haedar menyampaikan bahwa Muhammadiyah telah memberikan beasiswa kepada penyintas dari Palestina. Selain membantu secara materi, Muhammadiyah juga mendukung pemulihan psikologis mahasiswa dan anak-anak muda Palestina untuk membangun perdamaian dan harapan di tengah situasi sulit.

Baca juga: Presiden Prabowo akan Hadiri Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang

Haedar menambahkan, meskipun konflik Israel-Palestina terjadi di Timur Tengah, dampaknya terasa hingga ke Indonesia. Namun demikian, kerukunan antarumat beragama di Indonesia masih terjaga dengan baik. Muhammadiyah, yang berpegang pada prinsip inklusivitas, membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak.

Menanggapi hal tersebut, Dubes Kamala menyatakan bahwa AS mendukung solusi dua negara berdaulat bagi Israel dan Palestina. Menurutnya, perdamaian global memerlukan peran aktif dari semua pihak, termasuk organisasi non-pemerintah seperti Muhammadiyah.

Saat ini, kami terus mendorong gencatan senjata antara Israel dan Palestina serta berupaya memastikan akses bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut. Amerika dan Indonesia bekerja sama dalam upaya ini, kata Dubes Kamala.

Baca juga: Mendagri: Muhammadiyah adalah Teladan dalam Pengelolaan Filantropi Berbasis Islam

Selain membahas isu perdamaian global, seperti konflik Israel-Palestina, pertemuan yang berlangsung selama hampir dua jam itu juga membicarakan isu strategis lainnya, seperti kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Dubes Kamala juga menyoroti peran media sosial dalam mempengaruhi upaya perdamaian global. Menurutnya, media sosial menjadi tantangan tersendiri karena saling keterhubungan umat manusia saat ini bisa memperkeruh konflik jika tidak dikelola dengan bijak.

Ia berharap upaya perdamaian tidak hanya dilakukan oleh negara, tetapi juga didukung oleh organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah yang memiliki peran strategis dalam membangun kerukunan umat beragama, baik di Indonesia maupun di dunia.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru