Optika.id - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dikabarkan akan menandatangani instruksi presiden yang mengatur deportasi mahasiswa asing yang terlibat dalam aksi demonstrasi pro-Palestina.
Mengutip Reuters, seorang pejabat Gedung Putih menyebutkan bahwa Trump akan memerintahkan jajarannya untuk mengidentifikasi mahasiswa asing yang ikut serta dalam demonstrasi pro-Palestina dan mengusir mereka dari AS.
Baca juga: Tinggal Puing, Ribuan Warga Gaza Kembali 'Pulang'
Selain itu, Trump juga berencana membatalkan visa mahasiswa yang dinilai mendukung atau bersimpati terhadap Hamas di kampus-kampus AS, karena dianggap telah terpapar paham radikal.
Presiden berkomitmen untuk mencari dan mendeportasi warga asing yang terlibat dalam aksi pro-jihadis, ujar sumber tersebut pada Kamis (30/1/2025).
Baca juga: Menlu Iran: Daripada Warga Palestina, Usir Saja Israel ke Greenland
Saya juga akan segera mencabut visa pelajar bagi semua simpatisan Hamas di kampus, yang kini dipenuhi radikalisme dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, tambahnya.
Kritik dari Kelompok HAM dan Pakar Hukum
Rencana kebijakan ini mendapat kritik tajam dari berbagai kelompok hak asasi manusia (HAM) dan pakar hukum. Mereka menilai tindakan tersebut berpotensi melanggar kebebasan berbicara yang dijamin dalam Konstitusi AS serta berisiko menghadapi gugatan hukum.
Baca juga: Trump Desak Rusia Akhiri Perang Ukraina, Ancam Sanksi Berat Jika Tak Ada Kesepakatan
Gelombang Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus AS
Pada tahun 2024, aksi pro-Palestina terjadi secara luas di berbagai kampus di seluruh AS. Para mahasiswa menuntut pemerintah AS menghentikan bantuan militer dan ekonomi kepada Israel yang dinilai berkontribusi dalam serangan brutal terhadap Gaza.
Selain itu, para demonstran juga mendesak universitas mereka untuk memutuskan kerja sama dengan perusahaan dan institusi akademik Israel.
Editor : Pahlevi