Kebakaran Tidak Ada Hubungannya Dengan Perkara Hukum

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Optika.id - Insiden kebakaran suatu gedung, gudang, perumahan, perkampungan yang muncul di media tentu mendapatkan perhatian dari masyarakat yang ingin mengetahui kenapa insiden itu terjadi, dari mana sumber api, berapa korban jiwanya dan sebagainya. Masyarakat yang prihatin dengan kejadian itu mendoakan agar tidak ada korban jiwa.

Namun kalau insiden kebakaran itu menimpa gedung-gedung pemerintahan yang menyimpan dokumen-dokumen penting terutama yang berhubungan dengan kasus-kasus hukum, muncul keinginan tahu masyarakat yang bernuansa "menduga" atau bahkan percaya bahwa kebakaran itu bukan kejadian biasa melainkan kejadian yang disengaja yang tujuannya untuk "menghilangkan" barang bukti.

Seperti diketahui Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengalami kebakaran, Sabtu (8/2/2025). Api pertama kali terlihat di ruang humas sekitar pukul 23.09 WIB.

Peristiwa kebakaran di gedung Kementerian ATR/BPN cukup mengejutkan banyak pihak. Terlebih kebakaran itu terjadi di saat Kementerian itu tengah disorot dalam kasus pagar laut di pesisir utara Kabupaten Tangerang. Pagar laut itu membentang sepanjang 30,16 kilometer dan disebut-sebut telah memiliki sertifikat.

Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, mengatakan api berasal dari ruang humas di lantai dasar gedung. Petugas keamanan yang pertama kali mengetahui kebakaran berusaha memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR). Namun, api sudah membakar sejumlah kertas arsip di atas meja, sehingga menimbulkan asap tebal yang membuat pemadaman awal tidak efektif.

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid turut menanggapi kejadian ini. Ia memastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Kendati demikian, ia mengaku belum mengetahui secara pasti dokumen atau arsip apa saja yang ikut terbakar. Nusron optimistis penyebab pasti kebakaran dapat segera diketahui setelah penyelidikan lebih lanjut dilakukan. "Masih dalam penyelidikan, pasti nanti ketahuan," kata Nusron.
Saya menonton salah satu TV nasional dimana pembawa acara mewancarai menteri Nusron apakah kebakaran itu ada hunungannya dengan kasus Pagar Laut. Mas Menteri dengan tegas mengatakan "tidak ada hubungannya, dan jangan dikait-kaitkan."

Masyarakat juga masih ingat insiden kebakaran yang menimpa lembaga penting pemerintahan yakni pada tanggal 22 Agustus 2020, terjadi kebakaran hebat yang melalap habis gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Gedung yang terbakar ialah gedung utama di kompleks kantor Kejagung yang merupakan gedung heritage.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebakaran tersebut berlangsung selama hampir 11 jam dan baru berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan area gedung pada Minggu (23/8/2020) sekitar pukul 06.28 WIB. Kebakaran gedung Kejagung ini sempat menimbulkan spekulasi di masyarakat, yang mengaitkan dugaan keterlibatan seorang jaksa dalam eksekusi kasus korupsi Djoko Tjandra. Tuduhan ini dibantah Kejaksaan Agung dan sejumlah pejabat terkait kemudian meminta masyarakat tidak berspekulasi atas penyebab kebakaran tersebut.

Ada lagi insiden kebakaran yang menimbulkan pertanyaan dari masyarakat yaitu kebakaran di Gedung Sekretariat Negara beberapa tahun lalu. Sekretaris Jenderal Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia, Adhie Massardi, menilai ada unsur kesengajaan dalam kebakaran gedung Sekretariat Negara. Terutama untuk memusnahkan dokumen penting. "Ya, ini diduga sengaja menghilangkan dokumen penting. Terutama yang menyangkut masalah Century. Sebelum Boediono lengser dia ngamanin dokumen dulu," kata Adhie Massardi di Jakarta, Kamis (21/3/2013).

Dugaan-dugaan masyarakat seperti itu wajar saja mengingat seringkali menyaksikan bahwa bila ada masalah-masalah hukum yang menyangkut kepentingan negara gedung-gedung pemerintahan yang ada hubungannya dengan perkara hukum itu terbakar.