Oleh: Ahmad Cholis Hamzah
Optika.id - Jangan kaget kalau membaca judul artikel saya ini karena kejadiannya bukan di negeri kita namun di negara tetangga Filipina. Nampaknya kejadian ini merupakan pertama kali dalam sejarah negara-negara di kawasan ASEAN ini dimana seorang Wakil Presiden dimakzulkan Parlemen negara.
Wakil Presiden yang dimakzulkan itu adalah Sara Duterte-Carpio yang lahir 31 Mei 1978) dan merupakan seorang pengacara, politisi Filipina. Sebelumnya ia telah menjabat sebagai Wali Kota Davao mulai 30 Juni 2010 hingga 30 Juni 2013, untuk kedua kalinya menjabat pada 30 Juni 2016 hingga 17 Maret 2022 dan wakil wali kota wilayah yang sama mulai 30 Juni 2007 hingga 30 Juni 2010. Duterte-Carpio menjadi wali kota wanita pertama dan termuda Kota Davao setelah mengambil alih jabatan ayahnya, Rodrigo "Rody" Duterte, untuk periode 20102013.
Wakil Presiden itu dimakzulkan pada hari Rabu tanggal 5 Februari 2025 atas berbagai tuduhan yang mencakup merencanakan untuk membunuh presiden, korupsi skala besar dan gagal mengecam keras tindakan agresif China terhadap pasukan Filipina di Laut China Selatan yang disengketakan. Manuver politik para legislator di Dewan Perwakilan Rakyat dimana banyak dari mereka itu sekutu Presiden Ferdinand Marcos Jr., memperdalam keretakan politik pahit yang melibatkan dua pemimpin tertinggi dari salah satu negara demokrasi paling kasar di Asia.
Marcos telah meningkatkan hubungan pertahanan dengan sekutu perjanjian negaranya, Amerika Serikat, sementara ayah wakil presiden, Rodrigo Duterte, memelihara hubungan yang nyaman dengan China dan Rusia selama masa jabatannya yang berakhir pada tahun 2022.
Ayah Wapres Sara Duterte itu terkenal dengan kata-kata nya yang keras diarahkan ke musuh-musuh politiknya bahkan kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Waktu itu bulan September 2016 Presiden Duterte bermaksud menjawab kritikan Presiden Obama atas lebih dari 1.300 tersangka narkoba yang terbunuh selama dua bulan terakhir dalam kampanye anti-narkoba Duterte.
Baca Juga: Etalase Negara Dinodai Oleh Pungli
Menggunakan kata-kata cabul bahasa Filipina Tagalog yang terkenal, presiden Filipina menyebut Obama sebagai anak jalang atau Son of a Bitch ungkapan makian yang sering diucapkan di Amerika Serikat, atau Jancuk untuk ungkapan arek-arek Surabaya.
Pembunuhan yang dilakukan Duterte itu mirip dengan kejadian Petrus atau Pembunuhan Misterius antara tahun 1983-1983 di jaman pemerintahan Suharto dulu dimana sekitar 2.000 10.000 orang yang dituduh preman dibunuh secara misterius, mayat-mayatnya dimasukkan karung dan diletakkan di jalan-jalan dalam upaya untuk menumpas dan membuat takut para preman jalanan.
Kembali ke soal pemakzulan Wapres Sara Duterte dilaporkan dia tidak segera mengomentari pemakzulannya, tetapi saudaranya, Rep. Paolo Duterte, mengatakan itu adalah "tindakan penganiayaan politik yang jelas." Anggota parlemen saingan bermanuver untuk dengan cepat mengumpulkan tanda tangan dan mendorong "kasus pemakzulan yang tidak berdasar" ke Senat, katanya.
Duterte telah berulang kali menuduh Marcos, istrinya dan sepupunya Ketua DPR Martin Romualdez, melakukan korupsi, kepemimpinan yang lemah dan berusaha membungkamnya karena spekulasi dia mungkin mencari kursi kepresidenan pada 2028 setelah masa jabatan enam tahun Marcos berakhir.
Setidaknya 215 legislator di majelis rendah menandatangani pengaduan, secara signifikan lebih banyak dari jumlah yang diperlukan untuk dengan cepat mengirim petisi ke Senat, yang akan berfungsi sebagai pengadilan untuk mengadili wakil presiden, Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Reginald Velasco mengatakan pada pertemuan DPR pleno di sesi terakhir badan itu sebelum reses empat bulan.
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte-Carpio, Jumat (7/2/2025), menolak vonis pemakzulan oleh DPR Filipina itu dan lini, dia tengah mempersiapkan diri untuk bertarung di sidang pemakzulan Senat yang akan dimulai, Juli 2025.
Baca Juga: Kreativitas Langka
Editor : Pahlevi