Optika.id - Penyakit kritis mungkin identik dengan penderita yang berusia tua atau para lansia.
Namun faktanya, kasus penyakit kritis makin rawan menyerang usia di bawah 40 tahun. Sebut saja penyakit diabetes, gagal ginjal, penyakit jantung koroner, hingga kanker dan komplikasi berpotensi menyerang usia produktif tanpa melihat latar belakang ekonomi, atau pekerjaan.
Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Hal ini erat kaitannya dengan gaya hidup terutama masyarakat perkotaan yang rentan stres, terpapar polusi, rendahnya kesadaran gizi, kurangnya aktivitas fisik dan banyak pola hidup tak sehat. Tak pelak, bahaya kesehatan dari obesitas hingga hipertensi kian membayangi usia muda sejak usia 20-an. Yuk, pahami penyakit kritis berikut yang bisa menyerang usia muda, Selasa (22/3/2022):
Hipertensi
Angka kejadian hipertensi pada populasi usia muda semakin meningkat. Fenomena ini dikaitkan dengan rendahnya aktivitas fisik dan semakin meningkatnya obesitas. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebanyak 31,6% kasus hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun.
Bukan hanya masalah gaya hidup yang rendah kesadaran atas kesehatan, anak muda dan remaja bisa menderita hipertensi akibat penyakit ginjal turunan atau bawaan, kelainan fungsi atau bentuk aorta, gangguan tidur, penyakit paru obstruktif kronis atau masalah kronis.
Diabetes
Diabetes merupakan kondisi penyakit kritis dimana kadar gula dalam darah melebihi nilai normal. Terdapat 2 jenis diabetes yang bisa terjadi tanpa melihat batas usia, yaitu: Diabetes tipe 1 & tipe 2 yang bisa menyerang anak, remaja hingga usia dewasa.
Pencegahan penyakit diabetes harus dilakukan sejak dini, karena fakta WHO menyebutkan pergeseran tren penyandang diabetes yang terus meningkat di populasi usia muda atau di atas 18 tahun sebanyak 8.5%.
Stroke
Mitos stroke menyerang usia lanjut dipatahkan dengan peningkatan kasus pasien yang berusia muda. Pada 2010, sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Stroke, menemukan antara 1988 hingga 2004, serangan otak tiga kali lipat terjadi pada perempuan berusia 35 hingga 54 tahun.
Bahkan pada pertengahan tahun 1990 hingga awal 2000, penelitian yang dipublikasikan di Neurology menunjukkan adanya peningkatan stroke sekitar 54 persen terhadap orang dewasa yang berusia 20 hingga 45 tahun.
Menariknya lagi, kasus penyakit stroke sebenarnya berkurang secara keseluruhan namun justru angka usia muda terus meningkat hingga 19%.
Kanker Usus
Kanker usus merupakan kanker yang paling banyak menyerang orang Indonesia setelah kanker paru dan kanker payudara.
Temuan terbaru menunjukkan kanker usus kini menyerang orang dengan usia yang lebih muda. Umumnya, sel kanker muncul dalam waktu yang panjang dan menjadi ganas pada usia tua. Namun di Indonesia, kanker usus justru muncul pada usia muda.
Menurut salah satu dokter spesialis di Jakarta, dinyatakan bahwa penderita kanker usus merupakan orang usia produktif yaitu di usia 30 tahun dengan puncak pada usia 40-70 tahun.
Faktor risiko kanker usus terutama erat kaitannya dengan pola makan yang rendah serat dan tidak sehat, tetapi tidak menutupi kemungkinan akibat genetik atau riwayat keluarga.
Kanker Serviks
Sesuai data Centers for Disease Control, sebanyak 78% wanita berusia di antara 30-39 tahun di bawah 40 tahun terdiagnosa menderita kanker serviks. Jenis kanker ini dapat dicegah dengan pemeriksaan berkala yaitu melalui pemeriksaan pap smear.
Di Indonesia sendiri, setiap tahunnya ada sekitar 14.000 wanita terdiagnosa kanker serviks dan lebih dari 7.000 orang meninggal dunia akibat penyakit ini.
Mereka yang melakukan kontak seksual di usia muda, di bawah usia 21 tahun, lebih rentan terkena kanker 2 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok usia di atas 21. Di bawah 16 tahun bahkan lebih rentan 3-6 kali lipat.
Gagal Ginjal
Anak muda di bawah 30 tahun juga tidak luput dari penyakit berbahaya gagal ginjal. Dr R.P. Mathur dari Departemen Nefrologi di Institute of Liver and Biliary Sciences India menyampaikan, banyak kasus gagal ginjal terjadi karena pasien tidak menyadari penyakitnya.
Akibatnya, hIngga 60% pasien akhirnya harus melakukan prosedur transplantasi atau cuci darah rutin. Tidak terkecuali pada anak muda yang berkaitan dengan kondisi tekanan darah tinggi, diabetes, dan gaya hidup tidak sehat.
HIV/AIDS
Remaja atau usia muda tertular HIV/AIDS sesungguhnya bukan hal baru lagi di dunia medis. Ini karena cara penyebaran virus penyakit kritis ini yang disebabkan oleh faktor perilaku dan minimnya edukasi, termasuk di Indonesia sendiri.
Dalam beberapa tahun terakhir, Klinik Departemen Pengendalian Infeksi Menular Seksual (DSC) di Singapura menemukan, bahwa beberapa pasien yang terinfeksi penyakit menular seksual berusia sekitar 14 tahun.
Di Indonesia, hingga 2018, pengidap HIV pada anak dan remaja (di bawah 19 tahun) terus bertambah, mencapai 2.881 orang. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2010, yaitu sebanyak 1.622 anak terinfeksi HIV.
Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi
Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online 2016, terdapat 2.166 pasien rawat inap yang didiagnosis penyakit lupus. Tren ini meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2014, dengan ditemukannya 1.169 kasus baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tingginya angka kematian akibat lupus perlu mendapat perhatian khusus karena 25% atau sekitar 550 jiwa meninggal akibat lupus pada tahun 2016. Sebagian penderita lupus adalah perempuan dari kelompok usia produktif (15-50 tahun), meski begitu lupus juga dapat menyerang laki-laki, anak-anak, dan remaja.
Meningitis
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang. Meningitis terkadang sulit dikenali, karena penyakit ini memiliki gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala.
Umumnya, radang otak ini disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Kondisi-kondisi tertentu, seperti melemahnya sistem imun tubuh, juga dapat memicu munculnya meningitis.
Semua golongan usia berpotensi terjangkit meningitis, termasuk bayi. Apabila meningitis tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat memburuk dan memicu komplikasi seperti kejang, gagal ginjal, atau bahkan kematian.
Penyakit Paru-Paru
Infeksi paru-paru akut hingga kanker paru bisa menyerang usia muda. Mengapa? Pergeseran tren penyakit kritis ini berubah dari di atas usia 40-an menjadi dewasa muda karena berbagai hal.
Di antaranya adalah kebiasaan merokok, serta terpapar sebagai perokok pasif. Jadi, terutama bagi Anda yang sering berada di lingkungan perokok, usahakan untuk tetap waspada atas potensi bahan karsinogenik yang bisa dihirup- termasuk anak, remaja dan usia dewasa muda.
Gangguan Saraf Akut
Gangguan saraf akut termasuk salah satu jenis penyakit kritis yang sangat bervariasi, baik dari tingkat keparahan hingga penyebabnya.
Gangguan penyakit saraf bisa bersumber dari cidera, penyakit autoimun, diabetes, stroke hingga efek samping obat-obatan.
Gejala dari penyakit saraf juga menyerang secara perlahan-lahan, mulai dari efek mati rasa hingga akhirnya lumpuh. Dan lagi-lagi, penyakit kritis ini bisa menyerang semua kalangan usia termasuk anak, remaja hingga usia muda.
Tumor Otak
Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda
Tumor otak tidak memandang bulu dalam mengincar korbannya, sehingga wajib diwaspadai pada usia muda termasuk anak hingga orang dewasa antara usia di bawah 15 - 50 tahun.
Peningkatan kasus tumor otak di Indonesia juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan bisa berkaitan dengan sistem saraf. Jika mengalami gejala sakit kepala yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter Anda.
Cronhs Disease
Penyakit Crohn atau Crohn's Disease merupakan salah satu penyakit radang usus dan merupakan kondisi jangka panjang yang mana peradangan bisa terjadi pada seluruh lapisan dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus.
Penyakit ini tidak pandang usia, karena penyebabnya cenderung bersifat pada kondisi autoimun, gen, gaya hidup, pola diet, hingga genetik. Meski penyakit Crohn bisa muncul kapan saja, kondisi ini lebih sering dialami pada usia muda. Kebanyakan penyakit Crohn terdiagnosis di bawah usia 30 tahun, terutama pada para perokok.
Leukemia
Kanker darah merupakan salah satu kanker yang unik dan umumnya menyerang usia lansia. Namun di Indonesia sendiri, kanker darah ini malah banyak diidap oleh pasien usia muda, yaitu kisaran 36-37 tahun ke atas.
Dengan kondisi demikian, para ahli mengkhawatirkan kalau penderita penyakit ini di Indonesia memiliki variasi dari gen tertentu yang rentan terserang kanker darah.
Parkinson
Penyebab penderita Parkinson bisa menyerang usia muda diakibatkan oleh kombinasi antara mutasi genetik dan kondisi lingkungan. Karena bisa menyerang usia muda, untuk itu jangan menganggap sepele gejala Parkinson di usia muda apabila telah merasakannya.
Pada sebuah penelitian menemukan bahwa ada sekitar 4 persen penderita Parkinson didiagnosis sebelum berusia 50 tahun atau biasa disebut young-onset Parkinsons disease.
Reporter: Mei Nurkholifah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi