Kumpul Relawan Jatuhkan Wibawa, Jokowi Bukanlah Sosok yang Kuat Secara Politik

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Senin, 28 Nov 2022 20:03 WIB

Kumpul Relawan Jatuhkan Wibawa, Jokowi Bukanlah Sosok yang Kuat Secara Politik

i

relawan jokowi

Optika.id - Pengamat Politik Universitas Nasional (Unas), TB Massa Djafar menilai jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan kader dari PDIP bukanlah sosok pemimpin yang kuat. Hal ini terkait dengan pernyataan sejumlah elite PDIP yang dilontarkan pasca kumpul relawan Jokowi di GBK Jakarta. sejumlah elite PDIP menganggap jika perhelatan Musra merugikan kewibawaan Jokowi.

Jika elite PDIP dalam perhelatan Musra di GBK kemarin, menilai merugikan kewibawaan Jokowi, menunjukkan dan mengkonfirmasi bahwa penilaian sebagian pengamat, memang Jokowi bukanlah sebagai sosok strong leader, di mana langkah-langkah politik Jokowi lebih banyak dikendalikan oleh elite politik di sekitarnya, kata TB Massa Djafar ketika dihubungi Optika.id, Senin (28/11/2022).

Baca Juga: Undat – Undat..

Menurutnya, hal tersebut termasuk soal ganjang-ganjing perseteruan pencapresan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.

Apakah itu merupakan keputusan PDIP atau keputusan Jokowi yang tak lain kepanjangan tangan para oligarki ketimbang aspirasi PDIP? ujar dosen Pascasarjana Unas ini.

TB Massa Djafar menyebut jika sikap Jokowi mempengaruhi juga sikap para relawan. Para relawan terkesan lepas kontrol serta blunder yang ujungnya mempertaruhkan wibawa dari junjungannya sendiri.

Dirinya mengakui bahwa Jokowi bukan selayaknya pemimpin partai maka dari itu dinamika politik demikian tidaklah mudah. Lebih lanjut, dirinya menilai jika Jokowi tidak memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai pemegang otoritas partai politik.

Sehingga, Jokowi sangat bergantung pada kekuatan lain (relawan) bukan kekuatan elite politik yang mandiri. Sehingga, ujar Djafar, hal itu kerap menimbulkan kontradiksi dan kontra produktif yang pada akhirnya mereduksi kewibawaan Jokowi sebagai Presiden RI.

Terkait dengan pernyataan Jokowi yang berkata di hadapan relawannya dengan menyebut ciri pemimpin yang ideal sebagai penerusnya salah satunya adalah yang berambut putih, dia menilai jika tidak ada hal yang istimewa dari pernyataan Jokowi tersebut yang seolah menyampaikan pesan politik melalui isyarat dan simbol-simbol yang tak lain merujuk pada Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk

Meskipun pesan komunikasi politik melalu bahasa isyarat, bisa diinterpretasikan macam-macam. Tergantung apa kepentingan politik dan motif yang melatari, tutur TB Massa Djafar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai informasi, sebelumnya Deddy Yevri Sitorus selaku anggota DPR RI dari Fraksi PDIP menegaskan bahwa para relawan Jokowi harus mampu menjaga kehormatan Presiden Jokowi sebagai kepala negara RI.

Dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu (27/11/2022), Deddy meminta kepada para relawan untuk tidak menjebak Jokowi dengan melakukan berbagai maneuver politik sana sini sehingga merugikan kewibawaan Jokowi di mata masyarakat sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Beliau (Jokowi) presiden RI dan bukan presiden relawan. Jangan demi ambisi, kekuasaan, dan materi, para relawan melakukan manuver-manuver yang di luar ruang lingkupnya, sehingga malah merugikan kewibawaan Pak Jokowi, kata Deddy.

Baca Juga: Dosa-dosa Jokowi

Deddy mengatakan hal itu guna menanggapi pro dan kontra atas acara Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar oleh sekelompok elite dengan menggunakan nama Presiden Jokowi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU