Hasto Tuding Relawan Jokowi Serakah dan Manipulatif

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Senin, 28 Nov 2022 20:24 WIB

Hasto Tuding Relawan Jokowi Serakah dan Manipulatif

i

01gjsa1k32gshdsq41e05a6wqb

Optika.id - Pertemuan yang terjadi antara para relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan junjungannya yang mengusung tema Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Sabtu (26/11/2022) memantik sejumlah kontroversi.

Tak hanya menyisakan sampah yang berceceran di sekitar lokasi atau sajian acara senang-senang dengan gempita panggung hiburan di tengah penderitaan korban gempa Cianjur, lebih dari itu. Ada dampak buruk yang jauh lebih besar bagi bangsa ini buntut dari gelaran acara relawan Jokowi di GBK beberapa waktu silam.

Baca Juga: PDI-P: Tak Ada Kader di Kabinet Prabowo, Tapi Dukung Kedaulatan dan Kebijakan Positif

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto yang partainya mengusung Jokowi dalam Pemilu 2014 dan 2019 terang-terangan mengeluarkan pernyataan keras atas digelarnya acara yang menghadirkan Presiden Jokowi oleh para relawannya itu.

Hasto secara pribadi mengaku menyesal dan kecewa bahwa ada elite relawan yang dekat dengan kekuasaan kemudian memanfaatkan kebaikan dari Presiden Jokowi. Hal tersebut menurutnya dapat menurunkan citra Presiden Jokowi dan akibatnya, keberhasilan kepemimpinan Presiden Jokowi di acara G20 yang dianggap membanggakan dunia dan rakyat Indonesia, dikerdilkan dengan urusan gegap gempita di GBK.

Tak hanya itu, Hasto menganggap jika kepemimpinan Jokowi yang diklaim sudah going global kembali direduksi dengan cara-cara yang tidak elegan oleh kelompok relawan yang mengatasnamakan Jokowi. Hasto terang-terangan menuduh bahwa elite relawan tersebut serakah dan mau mengambil alih segalanya, yang apabila keinginan tersebut tidak dipenuhi maka mereka mengancam akan membubarkan diri, tetapi jika dipenuhi elite tersebut melakukan banyak manipulasi.

Dia juga menyebut bahwa banyak orang di sekitar Presiden Jokowi yang belum memahami bahwa elite relawan tersebut merupakan sekumpulan orang yang terdiri dari berbagai kepentingan. Padahal, ujarnya, seharusnya jika menyangkut urusan bangsa dan negara perlu dipahami betul-betul.

Apalagi kepemimpinan ke depan merupakan persoalan bersama yang harus dijawab dengan jernih, penuh pertimbangan, dan harus mampu mewujudkan kejayaan bagi bangsa dan negara Indonesia, ujar Hasto dalam keterangan resminya sehari setelah acara kumpul relawan tersebut digelar di GBK.

Maka dari itu, PDIP mengimbau kepada Presiden Jokowi agar tidak bersikap asal bapak senang (ABS)dan benar-benar berjuang keras bahwa kepemimpinan Jokowi yang penuh prestasi sudah on the track. Bahkan, dikatakan Hasto, prestasi Jokowi itu untuk bangsa Indonesia dan dunia, bukan untuk kelompok kecil yang terus melakukan manuver kekuasaan.

Apa yang terjadi dengan acara Nusantara Bersatu menjadi pelajaran politik yang sangat penting, terlebih di dalam cara mobilisasi tersebut, sampai dilakukan cara-cara menyajikan sesuatu yang tidak sehat, tutur Hasto.

Baca Juga: Jokowi Setelah Lengser Langsung ke Solo, Lalu Tidur, BEM SI: Enak Aja!

Serba Tak Konsisten dan Blunder

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Andalas, Aidinil Zetra menganggap jika acara kumpul relawan tersebut menunjukkan jika Jokowi sedang mengaluasi dirinya sendiri. Hal ini dia katakan buntut dari pernyataan Jokowi yang berkata kepada relawannya bahwa pemimpin yang ideal adalah dia yang memiliki rambut putih (uban) dan memiliki banyak kerut di wajahnya sebagai tanda bahwa dia memikirkan kepentingan rakyat.

Aidinil menilai bahwa evaluasi yang dilakukan oleh Jokowi tersebut sebab selama ini Jokowi sudah gagal dalam menjadi pemimpin yang ideal karena rambutnya tidak sampai putih dan keningnya tidak sampai berkerut tanda serius memikirkan kepentingan rakyat.

Di satu sisi, Aidinil menilai jika Jokowi menunjukkan sikap tidak konsisten dalam mendukung calon presiden (capres). Sebab, sebelumnya Jokowi menyatakan dukungannya kepada Airlangga Hartanto dan Prabowo Subianto, namun sekarang memberi sinyal melalui politik asosiatif, yaitu dengan meng-endorse Ganjar Pranowo.

Maka dari itu para capres yang hendak mencalonkan diri dan bersiap untuk Pemilu 2024 harus hati-hati dengan ucapan dari Pak Jokowi. Jangan gampang percaya dengan ucapan presiden soal dukungannya kepada capres, kata Aidinil ketika dihubungi Optika.id, Senin (28/11/2022).

Baca Juga: Dagelan Kabinet Prabowo: Bau Jokowi dan Kaesang

Mengenai elite PDIP yang menilai relawan Jokowi merugikan kewibawaan Jokowi sebagai Presiden, Aidinil sependapat. Ia menilai kehadiran dan pidato Jokowi dalam acara relawan Nusantara Bersatu tersebut di saat Indonesia sedang berduka karena bencana gempa bumi di Cianjur dan sempat meneriakkan tiga periode membuat Jokowi sebagai presiden menjadi blunder.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU