Optika.id - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 untuk tidak menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat.
Baca Juga: Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional Pemilu 2024 Ditunda, Kenapa?
"Sudah bukan masanya lagi membawa-bawa isu agama, suku ataupun ras hanya untuk meraih suara terbanyak, tetapi menimbulkan dampak besar berupa perpecahan di kalangan masyarakat. Kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa harus menjadi prioritas utama," kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Bamsoet menilai semua partai politik boleh saling bersaing untuk mendapat dukungan masyarakat, tetapi tidak dengan membawa isu agama, suku, ras yang mencederai demokrasi Indonesia.
Ia juga berharap setiap elemen bangsa membangun situasi dan mendorong koalisi partai politik secara aman serta damai di Pemilu 2024.
Selain itu, Bambang Soesatyo juga inginPartai Politik bisa mengedepankan kesantunan dalam berpolitik agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga dengan baik.
Baca Juga: Bawaslu Tangani 46 Kasus Dugaan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Semua kontestan pemilu hendaknya mengedepankan kesantunan dalam berpolitik, membuang jauh-jauh dikotomi politik yang menyebabkan perpecahan pada kutub-kutub yang berseberangan," kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, semua elemen masyarakat harus menjadikan pemilu sebagai bagian penting dari proses pendewasaan politik dan proses pematangan demokrasi. Dia menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi politik identitas yang membentuk polarisasi di masyarakat.
Baca Juga: Ahmad Labib, Wajah Baru Golkar yang Lolos ke Senayan dari Dapil Jatim X
Ketua MPR tersebut juga menuturkan kepada seluruh partai politik dan masyarakat harus menjadikan Pemilu dan Pilkada serentak sebagai sebuah "pesta demokrasi" yang suka ria dan tidak memecah belah persatuan.
Bamsoet berharap seluruh elemen bangsa membangun situasi dan mendorong koalisi partai politik secara aman dan damai.
Editor : Pahlevi