Jawa Timur Ekspor 1,3 Ton Mangga ke Singapura

author optikaid

- Pewarta

Rabu, 20 Okt 2021 09:49 WIB

Jawa Timur Ekspor 1,3 Ton Mangga ke Singapura

i

Jawa Timur Ekspor 1,3 Ton Mangga ke Singapura

Optika, Surabaya - Sebanyak 1,3 ton mangga harum manis (Avomango) hasil pertanian masyarakat Jawa Timur diekspor ke Singapura melalui PT Etani Agro Nusantara (eTani) karena tingginya permintaan buah-buahan di negara tersebut.

Founder eTani, Davyn Sudirdjo dalam siaran persnya mengatakan, ekspor produk pertanian asal Jatim ini merupakan bagian dari visi dari eTani memasarkan hasil pertanian masyarakat ke dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat

"Ada tiga tujuan yang akan dapat dicapai yaitu konsumen tidak perlu dibebani dengan ongkos kirim yang mahal, kemudian konsumen akan menerima buah dan sayuran dalam keadaan segar, serta konsumen dapat menerima buah dalam waktu yang cepat yaitu 30 menit dan setiap saat dari jam 07.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB," katanya, Rabu (20/10/2021).

ia menyebutkan telah kerjasamakan dengan 3.000 toko/outlet di berbagai provinsi di Indonesia, sehingga petani tidak kesulitan memasarkan produknya di jaringan "Online to Offline" (O2O) eTani.

Davyn menjelaskan, startup agritech yang berdiri sejak tahun 2016 ini memiliki visi untuk mengefisiensikan rantai distribusi dari petani ke konsumen atau sering dikenal dengan Farm To Table.

Memilik konsep hybrid O2O, dimana teknologi pemasaran secara daring didukung dengan jaringan pemasaran toko dan mitra yang luas.

Davyn mengatakan dengan semakin banyak jaringan toko yang bergabung dengan eTani, maka masyarakat Indonesia akan diuntungkan dengan tiga hal diatas.

"Saat ini eTani juga sedang membangun jaringan toko-toko offline di Jabodetabek," kata Davyn.

Dengan rantai distribusi yang sOptika, Surabaya - Sebanyak 1,3 ton mangga harum manis (Avomango) hasil pertanian masyarakat Jawa Timur diekspor ke Singapura melalui PT Etani Agro Nusantara (eTani) karena tingginya permintaan buah-buahan di negara tersebut.

Founder eTani, Davyn Sudirdjo dalam siaran persnya mengatakan, ekspor produk pertanian asal Jatim ini merupakan bagian dari visi dari eTani memasarkan hasil pertanian masyarakat ke dalam maupun luar negeri.

"Ada tiga tujuan yang akan dapat dicapai yaitu konsumen tidak perlu dibebani dengan ongkos kirim yang mahal, kemudian konsumen akan menerima buah dan sayuran dalam keadaan segar, serta konsumen dapat menerima buah dalam waktu yang cepat yaitu 30 menit dan setiap saat dari jam 07.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB," katanya, Rabu (20/10/2021).

ia menyebutkan telah kerjasamakan dengan 3.000 toko/outlet di berbagai provinsi di Indonesia, sehingga petani tidak kesulitan memasarkan produknya di jaringan "Online to Offline" (O2O) eTani.

Baca Juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya

Davyn menjelaskan, startup agritech yang berdiri sejak tahun 2016 ini memiliki visi untuk mengefisiensikan rantai distribusi dari petani ke konsumen atau sering dikenal dengan Farm To Table.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Memilik konsep hybrid O2O, dimana teknologi pemasaran secara daring didukung dengan jaringan pemasaran toko dan mitra yang luas.

Davyn mengatakan dengan semakin banyak jaringan toko yang bergabung dengan eTani, maka masyarakat Indonesia akan diuntungkan dengan tiga hal diatas.

"Saat ini eTani juga sedang membangun jaringan toko-toko offline di Jabodetabek," kata Davyn.

Dengan rantai distribusi yang semakin efisien maka petani akan mendapatkan harga jual yang lebih baik dan konsumen juga akan mendapatkan harga beli yang lebih ekonomis.

eTani juga telah melakukan edukasi kepada para petani mulai dari panen dan proses pengepakan sehingga menarik untuk konsumen.

Baca Juga: Pilwali Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Akan Melawan Kotak Kosong?

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengakui, bahwa permintaan yang tinggi akan buah-buahan dari dalam dan luar negeri membuka peluang yang besar untuk petani Indonesia.

Reporter: Jeni Maulidina
Editor: Amrizal
emakin efisien maka petani akan mendapatkan harga jual yang lebih baik dan konsumen juga akan mendapatkan harga beli yang lebih ekonomis.

eTani juga telah melakukan edukasi kepada para petani mulai dari panen dan proses pengepakan sehingga menarik untuk konsumen.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengakui, bahwa permintaan yang tinggi akan buah-buahan dari dalam dan luar negeri membuka peluang yang besar untuk petani Indonesia.

Reporter: Jeni Maulidina
Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU