Optika.id - Jumlah calon presiden pada Pemilu 2024 akan mempengaruhi potensi polarisasi. Menurut Ketua Komisi A DPRD Jateng, Muhammad Saleh, semakin banyak calon presiden, maka potensi polarisasi akan semakin berkurang.
Baca Juga: Yusril Buktikan Sengketa Pilpres AMIN Hanya Asumsi, Bukan Bukti
"Saya berharap ada tiga atau empat calon presiden sehingga kita tidak mengalami situasi seperti tahun 2019. Lebih banyak calon akan lebih baik, agar kita tidak terpecah," ujar Saleh di Aula Pemkab Batang, Sabtu (29/7/2023).
Politikus Golkar tersebut berharap agar Pemilu 2024 tidak mengalami konflik yang rawan seperti pada Pemilu 2019, di mana muncul istilah cebong dan kampret.
Oleh karena itu, Saleh menambahkan bahwa perlu adanya antisipasi yang berkelanjutan hingga tahun 2024. Salah satu contohnya adalah dengan meningkatkan kegiatan shalawatan.
Baca Juga: Tok!, Prabowo-Gibran Capai Angka Tertinggi Sebanyak 96.214.691 Suara
"Selain itu, melibatkan Forum Komunikasi antar-Umat beragama (FKUB) untuk melakukan doa bersama dan diskusi dengan Forum Komunikasi Deteksi Dini," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut diungkapkannya setelah menjadi narasumber dalam kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat sipil dalam penyelesaian konflik sosial di Aula Kantor Bupati Batang.
Baca Juga: Demokrasi Tergerus, LaNyalla: Sistem Pilpres Liberal Penyebab Penurunan Kualitas Demokrasi
"Manusia secara alami diciptakan dengan beragam budaya, kepentingan individual, perbedaan kepentingan politik, dan perbedaan agama serta suku," jelasnya.
Selain itu, Saleh juga menyatakan bahwa berdasarkan hasil pemantauannya, persiapan Pemilu 2024 di Jateng berjalan sesuai dengan regulasi dan tahapan yang telah ditetapkan. "Masyarakat yang belum terdaftar di daftar pemilih bisa mendaftarkan diri, dan dalam tahap verifikasi calon legislatif, tidak banyak permasalahan, karena saya yakin partai politik sudah siap," tegasnya.
Editor : Pahlevi