Optika.id - Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (Spin), Igor Dirgantara menilai Menteri BUMN Erick Thohir berpotensi besar menjadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Gerindra Sebut Ada Kejutan di Pilkada Jakarta, Apakah itu Erick Thohir?
Pasalnya, Erick Thohir memiliki komunikasi politik yang sangat bagus sehingga bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat dan juga partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Dia juga punya komunikasi politik yang bagus kepada semua pihak, kepada partai politik, ujar Igor Dirgantara dalam keterangannya, Minggu (24/9/2023).
Menurut Iqor, Erick Thohir minim ditolak di internal KIM, seperti Gerindra, Golkar, PAN, PBB, dan Partai Demokrat. Jika nanti bacawapres Prabowo diputuskan secara musyawarah, kemungkinan Erick Thohir diusung partai KIM.
"Saya lihat Erick Thohir paling bisa diterima menjadi cawapres Prabowo," tandas Igor.
Baca Juga: Menteri Erick Thohir Sebut Tak Ada Kenaikan BBM untuk Tingkatkan Perekonomian Rakyat!
Menurut Iqor, peluang Erick menjadi bakal cawapres Prabowo karena tingkat elektabilitasnya sebagai cawapres tinggi dibandingkan tokoh lain seperti Airlangga Hartarto, Yusril Ihza Mahendra, dan Ridwan Kamil. Erick Thohir, kata Iqor, bisa meningkatkan elektoral Prabowo di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Elektabilitasnya juga tinggi. Dia berpotensi besar maju menjadi cawapres, pungkas Iqor.
Dalam sejumlah survei memang menunjukkan Erick Thohir yang juga menjabat Ketua Umum PSSI itu memiliki elektabilitas yang tinggi. Dia mencontohkan, temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) bulan Agustus menunjukkan elektabilitas Erick Thohir berada di angka 15,9 persen.
Baca Juga: Prabowo dengan Tegas Ungkap Erick Thohir Tak Masuk TPN!
Hasil serupa juga terlihat pada Polling Institute periode Agustus yang menempatkan nama Erick Thohir di posisi pertama dengan torehan hasil 15,1 persen pada simulasi 19 nama.
Nama menteri andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi ini tetap berada di posisi pertama dalam simulasi lima nama Polling Institute dengan 24,5 persen.
Editor : Pahlevi
