Darurat Demokrasi, PMII Indonesia Serukan Lawan Tirani dan Selamatkan Demokrasi

author Danny

- Pewarta

Senin, 05 Feb 2024 22:28 WIB

Darurat Demokrasi, PMII Indonesia Serukan Lawan Tirani dan Selamatkan Demokrasi

Jakarta (optika.id) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengeluarkan seruan darurat untuk menyelamatkan demokrasi nasional. Bertemakan "Lawan Tirani", PMII ingin selamat demokrasi Indonesia yang sedang mogok. 

Singkatan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melihat dan memperhatikan, banyak terjadi penyimpangan yang dilakukan pemerintah sebagai madataris rakyat untuk mengelola negara. 

Pemerintahan republik, yang sampai kini dipimpin oleh Jokowi sudah menyimpang dari cita-cita didirikannya negara dan dibentukanya pemerintahan. 

Sebagai bagian dari bangsa, PMII dari rakyat Indonesia memandang hal itu harus segera dihentikan. PMII dibentuk dengan salah satu komitmennya untuk memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang mempunyai tanggungjawab besar untuk bertindak sesuai kapasitas, baik sebagai individu rakyat ataupun secara kolektif organisasi. 

Perlu diketahui, pernyataan PMII ini disampaikan oleh Ketua PB PMII Bidang Hubungan Organisasi Kemahasiswaan, Kepemudaan, LSM dan Ormas. Yogi Apendi di PB PMII Jakarta, pada Senin, (5/2/2024). 

Organisasi yang diisi oleh mahasiswa itu telah menyatakan keprihatinan terhadap penyimpangan yang semakin merajalela di pemerintahan. Seperti menyoroti kasus korupsi, kolusi dan nepotisme. 

Semakin hari, semakin marak praktek kekuasaan yang mengangkangi dan terus mengakali hukum dan norma bernegara. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Sama halnya dengan praktek nepotisme dan kolusi, terutama dalam kasus Anwar Usamn, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, yang diduga terlibat dalam konsolidasi untuk mendukung pencalonan keponakan Presiden Jokowi itu termasuk pelanggaran berat, sampai sekarang masih diingat terus," ujar Yogi dalam keterangan resmi dilansir dari YouTube Official iNews, Senin, (5/2/2024). 

Selain itu, membuat kebijakan yang memberikan ruang untuk calon presiden tidak mundur dari jabatan menteri atau kepala daerah yang dinilai berpotensi penyalahgunaan kekuasaan. 

"Penyelewengan dengan ancaman terhadap demokrasi, tapi secara halus, gradual dan sistematis. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat terutama pemuda-mahasiswa untuk bersatu dalam menyelamatkan demokrasi Indonesia," tegasnya. 

Mereka menyerukan kader dan anggota PMII untuk tetap setia pada nilai dasar pergerakan, mendukung demokrasi dan terlibat dalam aksi nyata, termasuk demonstrasi bersama rakyat. 

"PMII mendesak Jokowi dan pemerintah untuk menghentikan praktik pelanggaran demokrasi, menghormati konstitusi dan mengakhiri penyalahgunaan kekuasaan. Tuntutan juga melibatkan panggilan kepada DPR RI untuk melakukan pengawasan maksimal terhadap kinerja pemerintah," pungkas Yogi. 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU