DPRD Surabaya Tegaskan Konser di Balai Pemuda Harus Berhenti Sebelum Adzan

author Dani

- Pewarta

Kamis, 30 Mei 2024 21:00 WIB

DPRD Surabaya Tegaskan Konser di Balai Pemuda Harus Berhenti Sebelum Adzan

Surabaya (optika.id) - Ketua Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni menekankan, penyelenggaraan event musik di arena Balai Pemuda Surabaya, 15 menit sebelum azan harus dihentikan, karena satu kompleks dengan Masjid As Sakinah.

Begitu juga setelah berkumandang azan, harus jedah sekitar 20 menit, karena setelah Salat masih ada masyarakat yang sedang khusuk bermunajat kepada Allah SWT.

Baca Juga: Arif Fathoni Minta Pemkot Bentuk Satgas Tangani Judi Daring

"Saya berharap penyelenggaraan event-event musik di kawasan Balai Pemuda, karena satu kompleks dengan Masjid As Sakinah, kalau azan berkumandang saya berharap dihentikan terlebih dahulu sambil menunggu proses Salat berjamaah selesai," kata Fathoni, Kamis (30/5/2024).

Fathoni menuturkan, menerima aduan masyarakat, saat berkomandangnya Azan Ashar dan Maghrib konser masih berlanjut hingga harus diberi tahu oleh warga.

 Maka ia mendesak, Disbudporapar memberikan teguran kepada event organizer atau EO tersebut, agar ke depannya bisa memerhatikan waktu menjelang dan sesudah Salat.

Baca Juga: Dukung Khofifah-Emil di Pilkada Jatim, Ini Komitmen Golkar Surabaya!

"Nah kalau kemudian kemarin, Rabu (29/5/2024) ada peristiwa pelaksanaan salat berjamaah terganggu dengan dentuman musik yang ada. Saya berharap teman-teman Disbudporapar juga bisa memberikan teguran kepada event organizer," tegas Fathoni dilansir dari JatimUpdate.id.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahkan, imbau Ketua DPD Partai Golkar itu, setiap penyelenggara event, EO wajib bikin surat pernyataan tertulis untuk menghentikan sejenak kegiatan konser saat azan berkumandang.

Namun, bila EO tidak bersedia bikin surat pernyataan, dia mendesak Disbudporapar memblacklits EO itu supaya tidak menggunakan kompleks Balai Pemuda. 

Baca Juga: Golkar Bersama Eri Cahyadi, Lanjutkan Pembangunan Surabaya!

"Kalau kemudian surat pernyataan itu diindahkan, maka saya berharap teman-teman Disbudporapar bisa memblacklits even organizer yang terlibat untuk di masa-masa yang akan datang," demikian Arif Fathoni.

 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU