Optika.id, Surabaya - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati masyarakat Indonesia dengan caranya masing masing. STIKOSA AWS (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - Almamater Wartawan Surabaya) memperingati Hari Kebangkitan Nasional bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia(RRI) Pro 2 Surabaya, menggelar acara RRI Pro 2 Goes To Campus Ayo Bangkit Bersama.
Penampilan pembacaan geguritan (puisi bahasa Jawa) dipadu dengan Macapat (sejenis Puisi tradisional berbahasa Jawa yang dilagukan) membuka acara tersebut. Karya yang berjudul Pusoko karya dan dibacakan langsung oleh Sasetya Wilutama, tenaga pendidikan Communication Business Center (CBC) STIKOSA AWS.
Baca juga: Pilkada 2024, Pakar Komunikasi Stikosa AWS Ingatkan Potensi Hoaks Berbasis AI
Rumaten ya dhi, ngger, Pusaka iki. Yen dudu kita sopo maneh?. Opo ngenteni wong Londosing bakal ngrumat?. Njur anak tturun kita sinau budaya kita menyang manca? begitulah penggalan syair Mocopat Pusoko yang dibacakan di ruang Multi Media STIKOSA AWS, Jumat, (20/5/2022)
"Rawat ya adik, anakkku, pusaka ini. Kalau bukan kita siapa lagi?. Apakah kita menunggu orang manca negara yang merawat?. Lalu generasi mendatang (kita) belajar budaya kita ke luar negeri?. Sebab disini tak terawat."
Ketua STIKOSA AWS Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM., dan Aryo Seno Bagaskoro selaku Ketua Taruna Merah Putih Surabaya menjadi narasumber pada acara yang disiarkan on air Radio dan Youtube Channel Pro 2 RRI Surabaya, serta live streaming akun Youtube dan akun medsos STIKOSA - AWS itu.
"Puisi ini mengandung pesan agar kita merawat Pusaka peninggalan leluhur, baik berupa kesenian, adab atau sopan santun dan adat budaya, gotong royong dan sebagainya. Semuanya adalah akar budaya sebagai jati diri bangsa Indonesia," kata Sasetya.
Mengangkat tema Ayo Bangkit Bersama, Ketua STIKOSA AWS menyampaikan selama Pandemi COVID-19 aktivitas di dunia pendidikan kampus memang kita meski dituntut berkegiatan serba online yaitu daring.Memang dalam evaluasinya kegiatan selama online banyak orang jenuh, bermalas malasan dan tertidur.
Baca juga: Stikosa AWS Gelar MUNIO! Angkat Topik Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa
Ketika banyak orang bermalas-malasan dan tertidur, tetapi justeru di STIKOSA AWS karena kaitannya dengan media digital, malah makin banyak kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa, dosen dan tendiknya selama Pandemi. Cukup banyak instansi dan institusi dari luar yang menggandeng STIKOSA AWS, untuk bisa membantu kaitannya dengan media digital. Kegiatan mulai dari literasi digital, membuat konten konten sosial media digital yang kita pelajari," ujar wanita yang disa Bu Mei itu.
Menurutnya, Bahkan saking banyaknya kegiatan menganalisa dan membuat konten konten media sosial digital, oleh sebuah media berita Jawa Timur, Stikosa-AWS dianugerahi penghargaan terbaik ke-dua sosial media award kategori perguruan tinggi, sosial media terbaik di Jawa Timur
Sementara itu, Aryo Seno Bagaskoro merefleksi dari Hari Kebangkitan Nasional ini lebih memaknai bagaimana masyarakat untuk bangkit tetap berperan aktif membantu masyarakat lainnya, meski serba terbatasi selama Pandemi dengan pengetatan protokol kesehatan.
Bagaimana generasi muda selama Pandemi kita ajak bangkit masyarakat khususnya warga kota Surabaya, untuk membantu support system Pemerintah Kota Surabaya dalam penanggulangan Pandemi COVID-19, mulai dari Level 4 hingga Level 1 sekarang ini, ujar Aryo Seno Bagaskoro.
Baca juga: Stikosa AWS Dapat Kepercayaan DRTPM Buat Literasi Digital Kader Kesehatan Preventif Stunting
Acara peringatan momentum Harkitnas Pro 2 Goes To Campus di STIKOSA AWS juga menjadi ajang ekpresi perform sejumlah mahasiswa STIKOSA AWS. Diantaranya perform puisi musikalisasi mahasiswa yang tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Teater Lingkar yang puisinya berjudul "Gerilya".
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi