Survei Indikator: Tingkat Kepuasan Kerja Jokowi Naik Turut Pengaruhi Elektabilitas Capres

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Indikator Politik Indonesia menyajikan hasil surveinya yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam survei tersebut, ditunjukkan bahwa kinerja presiden Jokowi mempunyai hubungan timbal balik secara langsung terhadap elektabilitas calon presiden (capres) 2024.

Baca juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo

Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia menjelaskan bahwa tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden (presidential approval rating) sedikit banyak berimbas pada penentuan naik turunnya elektabilitas calon yang dihubungkan atau tidak dihubungkan dengan Jokowi.

Maka dari itu, apabila kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi positif, ada pula efek bagi partai maupun capres yang dikaitkan dengan Jokowi.

"Jadi meskipun secara konstitusional Pak Jokowi sudah tidak bisa lagi maju 2024, tetapi kalau misalnya pemerintahan Jokowi itu persepsi positif itu biasanya punya efek terhadap partai atau capres yang disosialisasikan dengan Pak Jokowi," jelasnya, dalam konferensi pers, Rabu (4/1/2023).

Begitupun yang terjadi sebaliknya, capres atau parpol yang berada di seberang pemerintahan akan meningkat elektabilitasnya jika persepsi terhadap kinerja Presiden Jokowi memburuk.

Diketahui masyarakat mengaku cukup atau puas dengan kinerja Jokowi sebagai Presiden berdasarkan survei yang dilakukan pada Desember 2022 yang lalu. Survei tersebut menunjukkan kepuasan terhadap Presiden Jokowi menembus angka 71,3%.

Baca juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk

Seiring dengan melejitnya kinerja Jokowi, menurut Burhanuddin yang paling terimbas dampaknya yakni elektabilitas Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Pada bulan November 2022 lalu, terlihat jika kepuasan publik terhadap Jokowi menurun dari 70,5% ke 66,2%. Sementara pada saat yang sama, elektabilitas Anies Baswedan justru melejit dari 26,3% ke 32,2%.

Hal berbeda terlihat ketika kepuasan terhadap kinerja presiden naik di bulan Desember 2022. Terlihat jika elektabilittas Ganjar dan Prabowo turut terkatrol sementara Anies terjun bebas. Selain itu, survei itu juga menunjukkan jika elektabilitas Ganjar naik dari 33,9% menjadi 35,8% sementara Prabowo naik elektabilitasnya dari 23,9% menjadi 26,7%.

"Saya jadi ingat pernyataannya Zulfan Lindan (politisi Nasdem) bahwa Anies dianggap antitesis Pak Jokowi. Ada benarnya di sini. Ketika approval Presiden naik, Anies tertekan elektabilitasnya," ujar Burhanuddin.

Baca juga: Dosa-dosa Jokowi

Adapun populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Burhanuddin menyampaikan, penarikan sampel menggunakan metodemultistage random samplingdengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Toleransi kesalahan (margin of error) survei ini plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru