Sampai Saat Ini, Perbaikan Tanggul Sungai Pengkol Sudah Mencapai 50 Persen

Reporter : Danny

Optika.id - Sebanyak 5.000 karung pasir digunakan untuk memperbaiki tanggul Sungai Pengkol yang jebol pada Jumat (6/1/2023) lalu. Perbaikan yang dilaksanakan oleh tim gabungan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, BBWS Pemali-Juana, dan tim gabungan TNI-Polri ini sudah mencapai 50 persen.

Kurang lebih 30 personel tim gabungan dan 50 personel DPU diterjunkan untuk memperbaiki tanggul yang jebol. Mereka saling membantu mengangkat kesdam atau karung pasir dan melakukan penambalan dengan diperkokoh menggunakan split bambu.

Pengawas Lapangan Penambalan Tanggul Meteseh Fajar Utomo mengatakan, tanggul yang jebol memiliki panjang 20 meter dengan ketinggian tiga meter. Penambalan tanggul tersebut dibuat menggunakan karung pasir dan split bambu.

Sifatnya memang tanggul sementara, dibuat menggunakan karung pasir juga di split sama bambu, jelasnya saat ditemui di lokasi perbaikan tanggul di dekat Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Tembalang, Senin (9/1/2023).

Kepala DPU Kota Semarang Sih Rianung mengatakan, penambalan tanggul ini sudah mencapai 50 persen. Menurutnya, dua hari ke depan perbaikan akan segera selesai. Dua hari besok (selesai dikerjakan) kalau dikeroyok bareng bisa cepet, ungkapnya.

Rianung mengaku, telah berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juwana dalam proses penguatan tanggul untuk ke depannya. Pasalnya, perbaikan tanggul saat ini hanya bersifat sementara.

Kami sudah koordinasi dengan BBWS karena ini salah satu sungai di bawah wilayah BBWS, katanya.

Sementara itu, warga Perum Dinar Indah RT 06 RW 26 masih berkutat membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa lumpur yang terbawa banjir bandang. Namun, proses pembersihan ini terkendala adanya air bersih.

Sulastri, 51, warga setempat mengatakan, sejak banjir pihaknya lebih memilih mengungsi di Posko Masjid Ar-Rahman. Sebab, rumahnya tak bisa ditempati karena masih tergenang lumpur. Selain itu, aliran listrik masih padam dan belum ada air bersih.

Pihaknya berharap tanggul sungai yang jebol bisa segera diperbaiki dan dibangun dengan kokoh. Ia khawatir banjir datang lagi. Sebab, saat ini kondisi cuaca masih ekstrem.

Kalau kita minta relokasi pasti lama. Dari banjir pertama dulu pemerintah mau merelokasi, tapi kita belum tahu tempatnya. Pokoknya kita harapannya tanggulnya dibangun yang kokoh biar nggak jebol lagi, harapnya.

Di sisi lain, warga Dinar Indah yang sebelumnya diungsikan di Balai Diklat pun saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa banjir.

Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin menjelaskan, saat ini pengungsi sudah mulai kembali ke rumah. Meski begitu, posko pengungsian dan dapur umum masih tetap dibuka oleh Pemkot Semarang.

Sudah kembali ke rumah, dapur umum dan posko masih ada, katanya, Senin (9/1) Iswar menerangkan, kondisi saat ini dapur umum masih tetap memberikan pasokan makanan kepada warga. Namun jumlahnya sedikit berkurang, karena warga sudah menerima banyak bantuan dari berbagai pihak.

Kondisi terakhir, saya kira masyarakat sudah banyak memberi bantuan. Saya turun ingin mengetahui secara persis tentang teknisnya, terangnya.

Di tempat lain, banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rowosari, Jumat (7/1) lalu, mengakibatkan 1.200 jiwa terdampak. Termasuk warga Perumahan Griya Rowosari Permai. Sebanyak 10 KK hingga kemarin masih mengungsi di masjid Nurul Jannah.

Salah satu warga RT 6 RW 3 Rowosari Sugeng mengatakan, ada tiga perumahan terdampak banjir, yakni Griya Rowosari Permai, Grand Permata, dan perkampungan warga. Yang parah itu kampung, sini (Griya Rowosari Permai) tidak begitu parah, banjir hanya lewat saja, katanya.

Dikatakan, dua tahun lalu Griya Rowosari Permai juga pernah banjir, tapi tidak separah banjir kali ini. Kemarin banjirnya sampai di atas pembatas tembok, ujarnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru