Beberapa Sekolah Banjir, Pembelajaran Kembali Diterapkan Secara Daring

Reporter : Danny

Optika.id, Lamongan - Seiring dengan adanya beberapa sekolah di Lamongan yangtergenang banjir kini Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lamongan meresponnya dengan mewacanakan sekolah daring.

Menurut Kepala Disdik Lamongan, Munif Syarif, wacana sekolah daring itu kemungkinan besar akan diterapkan demi maksimalnya keberlangsungan sektor pendidikan di Lamongan.

Dari laporan, sekolah yang banyak terendam itu berada di Kecamatan Turi, kemarin memang ada opsi dari Pak Bupati (Yuhronur Efendi) untuk menggunakan Balai Desa sebagai tempat kegiatan belajar mengajar sementara. Juga tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan sekolah daring, ujar Munif, Jum'at (17/2/2023).

Munif menilai, sekolah daring merupakan salah satu upaya terbaik yang harus ditempuh, mengingat ada beberapa sekolah yang kerap tergenang banjir saat debit air sungai mengalami kenaikan hingga meluap.

Selain itu, Munif menegaskan, sekolah daring juga sudah pernah diberlakukan saat pandemi Covid-19 mewabah dulu. Sehingga secara teknis, kegiatan daring itu pun diprediksi tak akan mengalami kendala, berbekal dari pengalaman tahun sebelumnya.

Meski begitu, Munif menuturkan, wacana terkait sekolah daring itu masih perlu dipertimbangkan secara matang. Pasalnya, pihaknya juga masih perlu mengetahui secara pasti bagaimana kondisi banjir dan jumlah sekolah yang terdampak banjir. Untuk jumlah total sekolah terdampak belum kami terima, kami akan secepatnya mengambil sikap, tandasnya.

Seperti diberitakan beritajatim.com sebelumnya, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di beberapa sekolah diKabupaten Lamongan harus terganggu. Pasalnya, bangunan atau gedung sekolah-sekolah itu tergenang banjir.

Di antara sekolah di Lamongan yang terdampak banjir itu seperti SDN Weduni dan SDN Sidomulyo yang berada di Kecamatan Deket. Banjir yang menggenangi gedung sekolah itu disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang melanda kawasan setempat dalam beberapa hari terakhir.

Meski tergenang banjir, namun pihak sekolah tetap tak meliburkan siswa-siswinya dan KBM tetap diberlangsungkan. Mereka menggunakan cara-cara alternatif seperti jembatan bantu dan menggunakan tempat yang lokasinya lebih tinggi.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru