Optika.id - Kegiatan mudik Lebaran tahun ini terpantau cukup ramai lancar daripada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini juga disebabkan oleh PPKM yang sudah ditiadakan dan transisi dari pandemi ke endemi
Baca juga: Pelindo Ungkap 65 Ribu Pemudik Pulang Lewat Pelabuhan Tanjung Perak
Aktivitas mudik Lebaran ini juga berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Menurut Anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir, arus mudik dapat meningkatkan belanja masyarakat dan mengerek konsumsi rumah tangga sehingga bisa membangkitkan perekonomian di suatu daerah.
Para pemudik tentu akan membeli barang sepanjang perjalanan mudik seperti di rest area atau toko untuk membawa oleh-oleh. Dengan bergeraknya UMKM daerah, otomatis ekonomi daerah juga ikut bangkit, ujar Hafisz dalam keterangan tertulis, Kamis (20/4/2023).
Hafisz menjelaskan bahwa mudik tak sekadar perpindahan atau mobilisasi orang dari satu daerah ke daerah lainnya. Mudik juga berpotensi membawa uang dari pusat ekonomi kota-kota besar seperti Jakarta ke daerah-daerah lainnya yang menjadi tujuan.
Baca juga: Polda Jatim Gandeng Dishub untuk Berikan Atensi di Pelintasan KA Selama Mudik Berlangsung
Arus mudik sudah tentu mendorong permintaan mulai dari bisnis jasa transportasi, pakaian jadi, makanan minuman, perhotelan hingga telekomunikasi. Terlebih ada pembayaran THR penuh bagi pegawai swasta bisa memacu pertumbuhan konsumsi rumah tangga cukup tinggi, kata dia.
Terkait mobilitas penduduk yang terjadi pada masa mudik serta arus baliknya nanti, Hafisz juga menyoroti potensi munculnya urbanisasi yang kerap terjadi pasca lebaran yang mana pergerakan masyarakat kerap membawa serta keluarga atau temannya ke kota-kota besar tempat perantauan sehingga menimbulkan masalah baru.
Baca juga: Berikut Ini Jam-Jam Favorit Masyarakat Saat Mudik dari Hasil Survei Kemenhub
Maka dari itu, dia mengimbau kepada pemerintah daerah agar bersiap menghadapi masalah tersebut sedari sekarang sebelum arus balik terjadi.
Editor : Pahlevi