Tak Buru-Buru Tentukan Koalisi, Golkar: Agustus Paling Lambat!

Reporter : Danny

Optika.id -Waketum Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan arah politik partainya masih dinamis. Dalam dua bulan mendatang, kata Nurul, arah koalisi partainya akan ditentukan.

Baca juga: Bahlil Resmi Akan Daftar Jadi Ketum Golkar!

"Koalisi tetap masih sangat dinamis lah ya, kita menunggu karena masih ada kurang lebih, kalau kata Ketua Umum kami sih dua bulan ini lah, kita akan tentukan kita mau berkoalisi dengan siapa begitu," ujar Nurul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Nurul mengatakan partainya menginginkan pasangan calon (paslon) lebih dari dua orang. Partainya, lanjut dia, tak mempermasalahkan jika Pemilu 2024 dilakukan dua putaran.

"Kita maunya lebih dari dua begitu, supaya pilihannya tambah banyak dan seandainya harus dua putaran juga tidak masalah toh itu sudah diakomodir juga dalam Undang-Undang," ungkapnya seperti dilansir dari detik.com.

Nurul menegaskan hingga saat ini partainya tak ingin tergesa-gesa menentukan arah politiknya. Dia menyebut paling lambat keputusan itu akan diambil bulan Agustus mendatang.

"Tapi yang jelas memang sampai saat ini Golkar belum menentukan sikap. Jadi masih nggak mau buru-buru lah, tenang-tenang, paling telat bulan Agustus lah," kata dia.

Baca juga: Golkar Buka Opsi Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Partai

Nasib KIB

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) sebelumnya berbicara mengenai nasib KIB di masa mendatang. Menurutnya, KIB akan berakhir apabila capresnya tak sama.

Awiek awalnya menuturkan, sejak awal KIB terbentuk dengan mengusung bacapresnya masing-masing. Di mana, Golkar saat itu mengusung Ketumnya, Airlangga Hartarto sebagai bacapresnya. Sementara PAN masih menimbang-nimbang sementara PPP mengusung Ganjar Pranowo.

Baca juga: Idrus Marham: Ada Aspirasi Hampir Sepakat Bahlil Ketum Golkar!

"Ketika KIB terbentuk di awal itu baru satu capres yg punya capres namanya Airlangga Hartarto. Disampaikan silahkan anggota KIB lainnya ajukan nama-nama boleh. Ya kita ajukan, kita (PPP) putuskan namanya Pak Ganjar," terangnya.

Awiek pun menyebut partainya telah menyodorkan nama Bacapres Ganjar Pranowo kepada Golkar dan PAN sebagai rekan KIB. Namun Awiek meyakini KIB akan bubar jika tak mengusung nama yang sama.

"Kemudian yang udah ngusung Ganjar siapa ya PDIP ya kita kulo nuwon ke PDIP. Kalau nanti ternyata PAN dan Golkar sama-sama usung Ganjar berarti KIB Plus. Tapi kalau tidak sama, KIB akan berakhir pada saatnya nanti," tegasnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru