Optika.id - Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, bahasa dan agama. Dibutuhkan peran anak muda guna merawatnya. Sehingga kekayaan bangsa tersebut akan tetap lestari dan terjaga.
Baca juga: NasDem Jatim Gelar Rakorwil: Panaskan Mesin untuk Kemenangan Khofifah-Emil
Imbauan tersebut disampaikan anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI, Kresna Dewanata Phrosakh saat menjadi narasumberlive eventApel Siaga Perubahan, Minggu sore, (16/7/2023), di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta yang disiarkan olehMetroTV.
Lebih jauh Dewanata menyampaikan, anak muda harus ikut tampil dalam merawat kebhinekaan dan keberagaman bangsa. Hal ini harus tetap dipupuk sampai kapanpun. Diakui, banyak sekali serangan dari luar negeri yang ingin menghancurkan budaya-budaya Indonesia.
Dan anak-anak muda Indonesia, kata dia, yang bisa menangkal serangan itu. Karena memang anak-anak muda yang memilikiexperience(pengalaman) untuk bisa menguasai dunia digital saat ini.
Budaya-budaya Indonesia harus kita sebarkan ke seluruh dunia. Bahwa Indonesia itu kaya, Indonesia itu memiliki berbagai macam budaya, bahasa, suku, agama dan semuanya, ungkap Dewanata.
Baca juga: Surya Paloh Kembali Jadi Ketum, Ingin Kader Tak Ganggu Parpol Lain!
Kendati beragam budaya, sambungnya, Indonesia tidak pernah terpecah belah sampai saat ini. Sehingga peran anak muda harus bisa mempromosikan Indonesia ke dunia internasional.
Agar bisa dilihat sebagai negara yang besar. Melalui peran-peran anak muda. Itu juga bagian dari restorasi Indonesia yang digaungkan oleh Partai NasDem, tuturnya.
Baca juga: Anies Saat di Kongres NasDem: Ada Kalanya Bersama, Ada Kalanya Tidak!
Berkenaan dengan tersebut, imbuh Dewanata, anak muda seharusnya memilih Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Ide dan gagasan cemerlang dari Anies patut dijadikan pertimbangan untuk memilih Anies.
Indonesia harus menjadi kanvas untuk melukis karya anak-anak muda. Sehingga jika Anies Baswedan terpilih menjadi presiden, akan memberikan ruang seluas-luasnya kepada anak muda untuk berkarya, tutur Dewanata.
Editor : Pahlevi