Ada Hal Baru di TNI

Reporter : Pahlevi


Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Optika.id - Sebagai orang kelahiran kota Surabaya saya sudah familier atau terbiasa melihat TNI Angkatan Laut termasuk pasukan Korps Komando AL atau KKO (sekarang Marinir) baik seragam yang dikenakannya maupun ketika baris berbaris.

Baca juga: Undat – Undat..

Maklum Surabaya adalah pangkalan utama Angkatan Laut Indonesia, sehingga kota Pahlawan ini dipenuhi anggota TNI AL yang lagi bertugas maupun ketika acara bebas. Tetangga saya pun ada yang anggota TNI AL dan KKO pada tahun 1950-1960 an.

Waktu saya masih di Sekolah Rakyat (sekarang SD) saya pernah mendapat cerita dari tetangga yang anggota TNI AL itu tentang bagaimana misalnya - sikap sempurna seorang TNI AL itu. Si bapak ini cerita kalau sikap sempurna anggota Angkatan Darat terpengaruh oleh didikan pasukan Jepang waktu menjajah Indonesia yaitu kedua tangan dikepalkan waktu sikap sempurna itu; sedangkan anggota TNI AL terpengaruh gaya Angkatan Laut Amerika Serikat yaitu kedua tangan tidak dikepalkan tapi jari-jari tangan saling berdekatan dan lurus ke bawah.

Saya juga sudah terbiasa melihat seragam tamtama Pelaut TNI AL atau Kelasi AL waktu itu yaitu pakaian putih-putih, celana komprang dibawah, pakai dasi dan pakai tutup kepala warna putih yang disebut Dop.

Khusus tutup kepala Kelasi ini (matros) memang persis dengan seragam matros Angkatan Laut Amerika Serikat; seperti di film kartun AS Popeye. Di lingkungan ASEAN yang menganut gaya dop AL AS hanya AL Filipina.

Tapi ketika acara upacara militer hari ulang tahun TNI tanggal 5 Oktober kemarin saya melihat adanya perubahan signifikan tentang ketentuan penggunaan tutup kepala seragam pakaian dinas upacara Tamtama TNI AL.

Baca juga: RASA…

Tutup kepala personel tamtama pelaut yang biasa disebut topi kelasi atau dop, berubah model lebih kaku, tidak mudah berubah bentuk dan lebih rapi. Bentuk dop ini mirip topi kelasi Angkatan Laut (AL) negara persemakmuran dan negara bekas blok timur. Nampaknya topi Pelaut atau Kelasi TNI AL yang baru itu mirip seragam pelaut Angkatan Laut Vietnam atau Cina.

Sebagai orang awam saya tidak tahu apa alasan perubahan topi pelaut Angkatan Laut itu dari yang semula seperti topi pelaut Amerika Serikat terus berubah menjadi seperti anggota pelaut negara Cina. Memang pihak TNI AL mengatakan bahwa penggunaan tutup kepala baru bagi tamtama TNI AL ini diharapkan menumbuhkan kebanggaan bagi segenap prajurit tamtama, juga menegaskan kesetaraan mereka dengan pelaut-pelaut dunia.

Pet tamtama TNI AL memiliki ciri khas prajurit matra laut secara universal dipakai Angkatan Laut seluruh negara. Topi kelasi baru ini merupakan kelengkapan seragam Pakaian Dinas Upacara (PDU) I dan digunakan dalam kegiatan hari besar negara, TNI maupun TNI AL (tnial.mil.id, 11/9/2021).    

Baca juga: Belajar Ilmu Komunikasi dari Pak Presiden

Saya juga mengamati ada hal yang baru di tradisi upacara TNI ketika ada acara Serah Terima Jabatan mantan Menhan Prabowo ke Syafrie Syamsoedin di Kemenhan pada tanggal 22 Oktober 2024. Waktu Prabowo diberi cendera mata berupa senapan dan cendera mata itu di antar dengan iring-iringan pasukan yang meniup Great Highland Bagpipe atau bisa disebut juga bagpipe merupakan alat musik tiup khas Skotlandia.

Biasanya bagpipe dimainkan oleh warga di sana dengan menggunakan satu set pakaian tradisional Skotlandia. Negara-negara persemakmuran atau jajahan Inggris seperti Singapura, Kanada, Australia juga ada pasukan yang meniup alat musik bagpipe ini.

Khusus penggunaan pasukan yang meniup bagpipe ini nampaknya sesuatu yang baru dan saya juga belum faham kenapa TNI kita meniru/mengadopsi tradisi dari negara Inggris dan negara-negara jajahannya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru