Kader Muhammadiyah yang Masuk Kabinet Merah Putih, Siapa Saja?

author Wildan Nanda

- Pewarta

Selasa, 22 Okt 2024 06:08 WIB

Kader Muhammadiyah yang Masuk Kabinet Merah Putih, Siapa Saja?

Optika.id - Dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, beberapa tokoh Muhammadiyah terlibat sebagai menteri dan wakil menteri, menandakan peran penting Muhammadiyah dalam pemerintahan.

Berikut adalah profil ringkas dari kader Muhammadiyah yang bergabung dalam kabinet ini:

Baca Juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat

Abdul Muti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

Prof. Dr. Abdul Muti, M.Ed merupakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2027. Ia lahir di Kudus, 2 September 1968, dan menyelesaikan pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum, Kudus. Gelar sarjana S-1 diraihnya dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada tahun 1991. Gelar S-2 ia dapatkan dari School of Education, Flinders University of South Australia pada tahun 1997. Selain itu, ia juga menempuh Short Course on Governance and Shariah di University of Birmingham, Inggris, pada 2005, dan meraih gelar doktoral dari Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2008. Sejak tahun 1993, ia mengajar di IAIN Walisongo dan juga menjadi penasihat di The British Council London sejak 2006.

Raja Juli Antoni Menteri Kehutanan

Raja Juli Antoni diangkat sebagai Menteri Kehutanan. Ia lahir di Riau pada 13 Juli 1977 dan merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, seorang tokoh Muhammadiyah. Kariernya di Muhammadiyah dimulai saat ia belajar di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 20002002 serta Direktur Eksekutif Maarif Institute. Antoni meraih gelar Sarjana Ilmu Al-Quran dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah pada 2001, lalu melanjutkan S-2 di Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris. Ia juga meraih gelar Ph.D. dari Universitas Queensland, Australia.

Fauzan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan

Fauzan dipercaya sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Ia lahir di Kediri pada 14 Agustus 1961 dan pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama dua periode, 2016-2024. Fauzan memiliki gelar doktor dari Universitas Negeri Surabaya dan gelar magister dari Universitas Negeri Malang. Ia juga menggagas Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M) yang berfokus pada keterlibatan akademisi dalam pengembangan masyarakat, terutama di sektor pangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fajar Riza Ul Haq Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

Fajar Riza Ul Haq diangkat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, mendampingi Abdul Muti. Fajar lahir di Sukabumi pada 1 Februari 1979 dan saat ini menjabat sebagai Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Ia menyelesaikan pendidikan S-1 di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan meraih gelar Master dari Universitas Gadjah Mada. Ia juga baru saja menyelesaikan studi doktoralnya di UGM pada tahun 2024.

Baca Juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Dzulfikar Ahmad Tawalla Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Dzulfikar Ahmad Tawalla diangkat sebagai Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Ia lahir di Sungguminasa, Gowa, pada 28 April 1987 dan merupakan putra dari K.H. Ahmad Tawalla, seorang ulama Muhammadiyah di Sulawesi Selatan. Dzulfikar menjabat sebagai Sekjen Pemuda Muhammadiyah dan kini Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2023-2027. Ia menyelesaikan studi S-1 di Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2013 dan melanjutkan S-2 di STIKOM InterStudi Jakarta, lulus pada tahun 2021.

Dengan kehadiran kader Muhammadiyah di Kabinet Merah Putih, Muhammadiyah menunjukkan komitmen yang kuat dalam pembangunan bangsa, berperan aktif memberikan solusi atas berbagai tantangan nasional, sambil tetap menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU