Optika.id - Crab mentality atau jika diterjemahkan berarti mental kepiting. Secara sederhana, crab mentality adalah sikap iri yang dimiliki oleh seseorang. Sesuai dengan namanya, sikap ini dinamakan crab mentality karena adanya kesamaan pola pikir dari kepiting ketika berada di dalam sebuah tempat sesak.
Biasanya, di dalam ember, ketika ada kepiting yang ingin keluar dari tempat sesak tersebut, kepiting lainnya akan menarik kepiting yang ingin keluar agar masuk lagi ke ember.
Menurut penelitian, tujuan dari kepiting itu sebenarnya baik, karena mereka ingin menyelamatkan rekannya dari terkaman predator.
Namun, sikap tersebut jika diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari manusia cenderung negatif. Pasalnya, sikap crab mentality di manusia ini diartikan sebagai sikap iri terhadap pencapaian seseorang, di mana mereka berusaha untuk menghalangi seseorang yang ingin meraih kesuksesan.
ContohkonkritnyaadalahRitaingin belajar dengan giat agar bisa mengerjakan soal ujian esok hari.Namun,JonimenghalangiRitauntuk belajar karena ia tak ingin sendirian ketika nantinya mendapatkan nilai ujian yang buruk.Joniberdalih bahwa hal tersebut merupakan solidaritas antar kawan sekelas.Crab Mentality pada dasarnya merupakan sebuah sikap.
Dilansir dariPsychologytoday,pada Senin (20/2/2023) definisicrab mentalityatau mentalitas kepiting adalah sebuah perilaku egois dan iri hati atas kesuksesan orang lain. Perilaku ini dianggap sebagai sindrom psikologis dimana penderitanya akan cenderung menunjukkan tindakan tidak menyenangkan kepada orang lain yang lebih baik darinya.
Analoginya mengacu kepada perilaku sekumpulan kepiting yang ada di dalam ember. Ketika ada kepiting yang ingin memanjat keluar, maka kepiting lainnya akan menarik kepiting tersebut sampai ia gagal dan meraih keinginannya.
Crab mentalityberasal dari sikap kompetitif yang berlebihan dan ketidakmampuan untuk berlomba dengan cara yang sehat. Anak dengan karakter demikian akan berusaha menjatuhkan temannya apabila ia merasa tersaingi.Mentalitas seperti ini tidak bisa dibiarkan tumbuh dalam diri anak.
Lantas, bagaimana cara mengenali ciri-ciri dari crab mentality? Ada beberapa ciri-ciri dari seseorang yang memiliki crab mentality, antara lain:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Iri ketika melihat orang lain sukses atau mencapai cita-citanya.
- Punya anggapan negatif ketika seseorang berhasil meraih kesuksesan.
- Jiwa kompetitif yang berlebih sehingga menimbulkan sikap-sikap menjatuhkan.
- Punya pola pikir bahwa jika saya tidak bisa, maka seharusnya Anda juga.
- Beranggapan bahwa keberhasilan yang diraih oleh seseorang didapat karena sebuah keberuntungan atauprivilege, bukan karena usahanya sendiri.
- Meremehkan usaha orang lain dalam mencapai kesuksesan.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja di berbagai situasi. Jika Kawan mengalamicrab mentality,maka jangan lampiaskan pada orang lain.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
1. Terus Gigih
Cara pertama adalah tetap gigih dan berjuang. Orang lain mungkin akan mengkritik tindakan atau keputusanmu, tetapi Kawan sendiri yang mengetahui letak benar atau salahnya. Jika hal itu menyangkut pada diri sendiri, kamu harus gigih memperjuangkan tindakan tersebut selagi itu positif. Kawan hanya boleh menerima kritik dan saran yang bersifat positif. Abaikan saja saran-saran yang justru bisa menghambat diri sendiri.
2. Tingkatkan Nilai Diri Sendiri
Salah satu penyebabcrab mentalityadalah kurangnya percaya diri. Alhasil, orang itu lebih mudah dijatuhkan oleh orang lain. Dengan demikian, Kawan perlu meningkatkan rasa kepercayaan diri dengan berbagai cara, se[erto mengembangkan hobi ataupassionbaru. Dengan begitu, kamu dapat menemukan kebahagiaan pada mental.
3. Perjuangkan untuk Hal yang Kawan Sukai
Terkait hobi, Kawan mungkin akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki hobi sama. Namun, diantara orang-orang itu, bisa saja kamu juga akan menemukan pribadi yang memiliki sifatcrab mentality.
Apabila itu terjadi, Kawan tidak perlu khawatir. Fokus saja dengan meningkatkan kapasitas diri, lakukan hobi yang kamu sukai. Sifat konsisten harus dikembangkan agar Kawan terus bersemangat menggapai impian. Untuk itu, Kawan hanya perlu kembali pada poin pertama, yakniterus gigih dan berjuang.
4. Evaluasi Diri
Jika Kawan gagal, bukan berarti orang terdekat Kawan harus gagal. Jika orang itu berhasil, maka pencapaiannya di luar kendalimu. Perlu diingat, setiap kegagalan pasti ada pelajaran yang dapat diambil.
Pelajaran tersebut harus dicatat dan dievaluasi olehmu. Dengan begitu, Kawan bisa memperbaikinya sehingga rasa percaya diri akan muncul kembali. Hal itulah yang bisa meningkatkan derajatmu di mata orang lain.
Editor : Pahlevi