Tak Hanya Canangkan Jadi Desa Tanaman Hias, Bupati Yes Usulkan Desa Wanar Jadi Desa Devisa

author Seno

- Pewarta

Minggu, 27 Mar 2022 21:03 WIB

Tak Hanya Canangkan Jadi Desa Tanaman Hias, Bupati Yes Usulkan Desa Wanar Jadi Desa Devisa

i

IMG-20220326-WA0012

Optika.id, Lamongan - Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mencanangkan kawasan Desa Wanar Kecamatan Pucuk menjadi Desa Wisata Tanaman Hias di Dusun Tulung Desa Wanar, Pucuk, Lamongan, seperti rilis yang diterima Optika.id, Minggu (27/3/2022).

Tak hanya terkenal lewat kelezatan kulinernya atau tenun ikatnya saja, Lamongan juga tersohor sebagai penghasil tanaman hias. Seperti yang ada di Desa Wanar yang bahkan penjualannya telah merambah pasar luar negeri seperti Brunei Darussalam, Malaysia hingga Singapura.

Baca Juga: Bupati Lamongan Berangkatkan Atlet Menuju PON XXI

Menurut Kepala Desa Wanar Ali Thohir, kesohoran tanaman hias yang dihasilkan masyarakat Desa Wanar Kecamatan Pucuk, tak lepas dari usaha seorang sesepuh Dusun Tulung Desa Wanar yang merantau hingga menjadi seorang tukang taman, di Kota Surabaya pada era 1980-an.

"Kenapa Desa Wanar dijuluki jadi ahlinya tukang taman? Kebetulan di Dusun Tulung ini dulu ada sesepuh yang merantau ke Surabaya tahun 80-an. Di sana awalnya menjual kompos dengan anaknya jual ke rumah-rumah orang yang kaya lah waktu itu," tuturnya.

"Lambat laun ada yang memakai jasa sepuh tersebut untuk merawat tanaman di rumah orang. Tak hanya merwat tapi disuruh menata juga dan dilihat ada perkembangan menjadi Indah. Nah dari situlah sesepuh tersebut mengajak saudaranya, tetangganya untuk jadi tukang taman. Kemudian dari situ merambah ke membuat tanaman hiasnya sendiri. Dari situlah cikal bakalnya," terang Thohir di hadapan Bupati Yes sapaan akrab Yuhronur.

Thohir juga mengungkapkan, hampir 30 persen warganya menekuni usaha membuat tanaman hias yang dinilai sangat mempengaruhi perekonomian bagi warga desanya.

"Indahnya Jakarta orang kami yang membuat tamannya, hijaunya Surabaya tukang kami yang mengerjakan. Dan hampir 30 persen warga menekuni tanaman hias, pemasaran hampir seluruh Indonesia, bahkan ke Brunei. Sangat prospek sekali usaha ini," imbuhnya.

Mendengar proses panjang tersebut, Bupati Yes menilai Desa Wanar tak hanya pantas menjadi Desa Tanaman Hias, namun juga layak menjadi Desa Devisa, seperti Desa Parengan, Kecamatan Maduran yang lebih dulu dinobatkan.

"Mendengar cerita pak kades tadi, bahwa prosesnya sangat panjang, berbagi tanaman disini tadinya cuma biasa tapi bisa disulap menjadi luar biasa, bahkan pohon waru disini naik kasta jadi red panama sehingga harga jualnya sangat tinggi," ungkap Bupati Yes.

Baca Juga: Festival Kerapu Lamongan, Pertegas Potensi Desa Labuhan Sebagai Produsen

Dia juga mengungkapkan, sesuai permintaan Gubernur Jatim, Pemkab Lamongan telah mengusulkan dua desa yang dinilai layak menjadi Desa Devisa. Salahsatunya yakni Desa Wanar ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Pemerintah telah mengusulkan dua desa di Lamongan yang dinilai sangat layak menjadi Desa Devisa. Pertama Desa Parengan Maduran dan Desa Wanar Pucuk," terang Bupati Yes.

Senada dengan Bupati Yes, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Agung Subagyo mengungkapkan jika Dusun Tulung Desa Wanar sangat pantas dinominsikan menjadi Desa Devisa. Sehingga apa yang diupayakan para petani budidaya tanaman hias selama ini membuahkan hasil.

"Jika putaran komoditasnya ini bisa dipasarkan ke luar negeri, maka sangat real sekali jika Dusun Tulung Desa Wanar ini dinominasikan jadi Desa Devisa. Karena tahun ini Bu Gubernur diberi jatah 15 desa oleh LPEI untuk dinominasikan jadi desa devisa," ucap Agung.

Pada kesempatan tersebut, Agung Subagyo mengucapkan permintaan maaf atas ketidakhadiran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Petani Lamongan Semakin Sejahtera, Tembakau Terus Naik

"Tanpa mengurangi rasa hormat, Bu Gubernur ingin sekali kesini, namun terbentur dengan agenda yang urgent dan tidak bisa ditinggal. Mudah-mudahan bisa segera ke sini," pungkas Agung.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU