Mahasiswa di Beberapa Daerah Kompak Aksi Tolak Jokowi 3 Periode-Kenaikan BBM

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 09 Apr 2022 01:42 WIB

Mahasiswa di Beberapa Daerah Kompak Aksi Tolak Jokowi 3 Periode-Kenaikan BBM

i

images - 2022-04-08T183652.553

Optika.id - Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Bogor, Jawa Barat, menggelar aksi demonstrasi menolak masa jabatan presiden 3 periode, kelangkaan minyak goreng, serta kenaikan harga BBM. Mahasiswa melakukan long march menuju Istana Bogor hingga menutup Jalan Otista-Jalan Ir Juanda, Kota Bogor.

Dalam aksinya, Aliansi BEM se-Bogor menyampaikan 6 pernyataan sikap. Berikut isi tuntutan mahasiswa:

Baca Juga: Peringatan Darurat: Mahasiswa Lakukan Aksi Demonstrasi di Depan DPRD Jatim

1. Gerakan Bogor Menggugat Istana menolak keras wacana perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu dan wacana tiga periode

2. Menuntut Presiden Jokowi untuk mengeluarkan pernyataan resmi terkait penolakannya terhadap wacana perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu, dan wacana 3 periode.

3. Menuntut dan mendesak segera Presiden Jokowi untuk mencopot Menteri Perdagangan dan segera mengambil langkah preventif untuk memastikan ketersediaan bahan pokok murah bagi masyarakat Indonesia

4. Menuntut dan mendesak Presiden Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU-IKN dengan mempertimbangkan dampak kerusakan ekologis dan kemungkinan konflik agraria lainnya

5. Menuntut dan mendesak pemerintah pusat untuk menurunkan harga BBM dan memastikan ketersediaan BBM bersubsidi bagi masyarakat Indonesia

6. Mendesak Pemerintah Pusat untuk membatalkan kenaikan PPN dikarenakan akan menyebabkan kenaikan harga bahan pokok bagi masyarakat.

Aksi mahasiswa juga digelar di Kabupaten Garut, Jumat (8/4/2022). Mereka menuntut tiga poin, salah satunya menyoal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa tersebut berasal dari sejumlah kampus yang ada di Kabupaten Garut. Aksi unjuk rasa dilakukan sejak Jumat pagi hingga siang.

Massa berkumpul di sekitaran Simpang Lima, Kecamatan Tarogong Kidul. Kemudian, mereka melakukan long march hingga ke kantor Bupati dan markas DPRD Garut yang berjarak ratusan meter.

Ajang Ahmad Haris, salah seorang koordinator aksi mengatakan dalam aksinya, mahasiswa menuntut tiga poin kepada pemerintah.

Pertama, mereka meminta harga BBM diturunkan kembali. Kedua, keluhan soal naiknya pajak penerimaan negara serta kenaikan harga pangan yang dirasa kacau dalam beberapa waktu terakhir.

"Kita ingin pemerintah daerah ini satu suara bersama menolak kebijakan dalam tiga poin tuntutan kami," kata Ajang kepada wartawan.

Ketiga hal yang menjadi poin tuntutan mereka, disebut Ajang merupakan kebijakan yang menyengsarakan masyarakat.

Apalagi, katanya, terkait kenaikan BBM yang dianggap dibuat secara singkat di luar pengawasan masyarakat umum. "Masyarakat kini sudah cukup menderita dengan berbagai kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat," katanya.

Ajang berharap agar pemerintah daerah bisa satu suara dengan mereka menolak kebijakan-kebijakan pemerintah pusat tersebut. Para mahasiswa, dikabarkan kini akan melakukan audiensi dengan anggota dewan.

Mereka mewanti-wanti, jika aspirasinya tak didengarkan mereka akan membawa lebih banyak massa bahkan hingga berangkat menuju Senayan.

"Tidak menutup kemungkinan jika aspirasi kita tidak didengar kita berangkat ke Senayan," tukasnya.

Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Islam Indonesia (HMI) Cabang Pamekasan juga melakukan aksi di depan gedung DPRD setempat. Mereka menyuarakan penolakan wacana jabatan presiden tiga periode Jokowi dan kenaikan BBM.

Demo diawali dari Monumen Arek Lancor, ratusan mahasiswa itu kemudian bergerak ke gedung DPRD dengan berjalan kaki pada sore hari.

Setiba di gedung DPRD, para mahasiswa itu kemudian menggelar orasi bergantian. Mereka juga membentangkan sejumlah poster sindiran dan kritikan.

"DPRD menjadi harapan masyarakat,jangan hanya menjadi stempel pemerintah,jangan diam saat rakyat menjerit," teriak Saiful salah satu orator, Jumat (8/4/2022) seperti dilansir detikjatim.

Massa mahasiswa kemudian ditemui oleh anggota Komisi A DPRD Kabupaten Pamekasan, Ali Maskur. Namun ia sempat ditolak mahasiswa. Sebab mereka menuntut ditemui seluruh anggota dewan yang berjumlah 45 orang.

Atas tuntutan itu Ali kemudian meminta maaf kepada para mahasiswa. Sebab menurutnya, sebagian anggota sudah pulang. Ia juga menyebut demo yang dilakukan di luar jam kerja.

Baca Juga: Khawatir RUU Pilkada Disahkan, BEM SI Jatim Terus Kawal hingga Pendaftaran!

Meski demikian, Maskur siap menampung aspirasi para mahasiswa. Dia kemudian meminta koordinator aksi untuk menyampaikan aspirasi kepadanya yang nantinya akan disampaikan ke ketua dewan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Ayo, silakan sampaikan aspirasinya, mohon maaf ketua dewan gak bisa hadir," kata Maskur.

Hingga pukul 17.00 WIB aksi yang dilakukan massa HMI ini masih berlangsung.

Ajakan Demo 11 April

Sebelumnya, ajakan demo 11 April 2022 beredar di lini masa. Seruan demonstrasi tersebut mengatasnamakan mahasiswa hingga #STMBergerak.

Dalam keterangan gambar, seruan demo itu memuat rencana aksi dengan berbagai tuntutan. Ajakan demo ini disertai dengan tagar #TolakKenaikanBBM hingga #TurunkanJokowi.

Ada pula ajakan demo "#STMBergerak Se-Jabodetabek Tanggal 11 April 2022 Pukul 13.00-Menang di Istana Negara".

Mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat berencana menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada 11 April 2022 di Istana Negara, Jakarta.

Mereka akan menuntut presiden Joko Widodo terkait sejumlah persoalan bangsa saat ini, mulai dari kenaikan harga BBM hingga mahalnya harga minyak goreng dan isu 3 periode.

Rezim Ini Makan Korban Rakyat Kecil

Sementara itu, pegiat media sosial, Helmi Felis sangat yakin tanggal 11 adalah hari bersejarah. Dia yakin demonstrasi kali memaksakan Presiden Jokowi mengumumkan pengunduran diri.

Apa yang kalian lakukan jika ternyata tanggal 11 April 2022 nanti setelah Magrib Jokowi mengumumkan untuk mengundurkan diri. Apa yang akan kalian lakukan? katanya dikutip Optika.id dari akun Twitter-nya, Jumat (8/4/2022).

Baca Juga: Kawal Putusan MK, Ini Sikap Muhammadiyah

Helmi Felis menilai, rezim Joko Widodo tidak bisa untuk dipertahankan. Rezim ini, kata dia, sudah banyak memakan korban rakyat kecil.

Apa dasar kalian pertahankan REZIM?, hingga jika harus, kalian siap perangi yang bersebrangan? Mereka warga negara Indonesia juga, saudara setanah air. Sehebat apa REZIM ini sampai kalian siap bunuhi mereka? Apa yang kalian rencanakan dengan negri ini, sehingga kalian bebal? Tidak bisa diredam, semua lelah dengan akrobat Politik Rezim ini, katanya.

Terlalu banyak DOSA, terlalu banyak nyawa melayang. Sejak awal sudah merengut hampir 900 nyawa. Ditambah beberapa setelahnya anak-anak masih muda belia pun teraniaya rezim gila ini. REZIM INI SUDAH SELESAI, sambungnya.

Helmi Felis menuturkan, tanggal 11 April adalah hari bersejarah bagi Indonesia. Menurutnya rakyat akan kembali rebutkan demokrasi yang telah bergeser oleh rezim.

11 April 2022 akan menjadi hari bersejarah. Hari dimana rakyat mengembalikan DEMOKRASI yang telah jauh bergeser kekiri. Kita rebut kembali, kita merdekakan lagi, ayo bergerak demi Indonesia. Siap kembali tegakkan DEMOKRASI di Bumi Indonesia. Hadiri dan jadilah pelaku sejarah, katanya.

Kalo tanggal 11 #GoodByeJokowi berarti tanggal 12 kita punya pemimpin baru? Uuuugggghhh senangnya, tulisnya.

Diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) membantah tuduhan bahwa mereka menuntut Presiden RI Joko Widodo mundur dalam demonstrasi yang rncananya digelar pada 11 April 2022 di Istana Negara, Jakarta.

Tuduhan itu banyak dilontarkan di media sosial, dipicu oleh keberadaan poster yang mengatasnamakan BEM SI dan mencantumkan pernyataan Turunkan Jokowi dan kroninya.

Koordinator BEM SI Kaharuddin memastikan bahwa poster tersebut hoaks. Belum ada poster aksi yang kami keluarkan, katanya kepada wartawan.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU