Optika.id - Anis Matta selaku pimpinan Partai Gelora menyoroti isu pendidikan tinggi di Tanah Air yang biayanya melonjak tinggi. Dalam pandangan Anis Matta, saat ini pendidikan tinggi di Tanah Air sedang dalam proses liberalisasi, yakni universitas kebanyakan dituntut untuk menghidupi diri sendiri. Akibatnya, pendidikan di Tanah Air sulit diakses oleh masyarakat miskin.
"Inilah buah liberalisasi pendidikan. Untuk menghidupi sendiri, cara paling mudah tentu dengan menaikkan uang kuliah sehingga sulit diakses oleh orang miskin dan tidak lagi menjadi pengungkit mobilitas vertikal," tulis Anis Matta seperti dikutip Optika.id dari akun Twitternya, Sabtu (30/7/2022).
Baca Juga: 6 Keunggulan Kuliah di PTS Dibanding PTN, Calon Mahasiswa Wajib Tau!
menurut Anis, negara saat ini hanya berkontribusi dalam pembiayaan universitas sebatas pada kampus berstatus negeri. Ironisnya, keberadaan universitas negeri di Indonesia terbilang masih minim.
"Coba kita lihat lagi, berapa jumlah universitas negeri di Indonesia? Universitas negeri adalah instrumen kebijakan afirmatif negara untuk menurunkan biaya dan membuka akses," kritiknya.
Misalnya saja, dalam lingkup Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek). keberadaan universitas negeri tidak terlalu banyak di kota metropolitan dan penyangga Jakarta tersebut.
"Di Depok, jika tidak ada pemindahan kampus UI dari Salemba, apa akan ada universitas negeri? Bagimana dengan Bekasi dan Tangerang (baik kota maupun kabupaten) yang jaraknya hanya 'selemparan batu' dari pusat pemerintahan dan ekonomi nasional?" lanjut mantan Presiden PKS ini.
Baca Juga: Anis Matta Ungkap Kepemimpinan Prabowo 2024 Akan Menjadi Sejarah Baru!
Oleh sebab itu, Anis Matta yang kini berada di dalam komando Partai Gelora mengklaim akan terus bersuara dalam meningkatkan jumlah serta kualitas dan kemudahan bagi masyarakat guna mengakses pendidikan tinggi. Menurut Anis, pendidikan adalah bagian dari isu yang bersinggungan langsung dengan mobilitas sosial dan kesejahteraan rakyat serta berperan pada pembentukan kelas menengah yang berdaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kita harus move on dari situasi ini. Harus ada inovasi bahkan revolusi politik pendidikan dengan keberpihakan pada rakyat agar kaum muda yang digadang-gadang menjadi bonus demografi tidak berubah menjadi beban demografi," pungkasnya.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca Juga: Universitas Harus Serius Kelola Satgas PPKS di Kampus
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi