Ironis! Indonesia Masuk Peringkat 3 Kasus TBC di Dunia

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Kamis, 01 Sep 2022 16:58 WIB

Ironis! Indonesia Masuk Peringkat 3 Kasus TBC di Dunia

i

inhalation-mask-ga9b766ca0_1920

Optika.id - Indonesia berada di peringkat 3 teratas sebagai negara penyumbang kasus tuberculosis (TBC) terbanyak di dunia. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy dalam kegiatan aksi PROTEKSI Wadah Kemitraan Penanggulangan TBC.

Ini hal yang memalukan, kita harus bekerja sama untuk mengatasi dan mencapai tahap eliminasi TBC di Indonesia pada 2030, ungkap Muhadjir, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga: Muhadjir Effendy Resmi Jadi Pengelola Tambang, Ditunjuk Muhammadiyah

Berdasarkan data Global Report TB 2021, Muhadjir menyebut jika Indonesia masuk 10 besar negara dengan beban kasus TBC, TB HIV, dan TBRO terbanyak di dunia.

Sementara itu, berdasarkan data yang dimiliki oleh pemerintah, diperkirakan di Indonesia saat ini ada 824 ribu kasus, dengan kasus TBC resisten obat atau TB RO sebanyak 8.268 kasus. Serta baru sekitar 61 persen pasien TB RO uang memulai pengobatan di tahun 2020.

Ini artinya masih ada 40% penderita yang masih berkeliaran dan belum bisa kita ajak berobat, ini yang menjadi PR kita Bersama, kata Muhadjir.

Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 67 Tahun 2021, sambung Muhadjir, bahwa penanganan TBC merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, pergerakan peran serta masyarakat memegang peranan penting dalam pencegahan, pengendalian serta penanggulangan.

Peran pemerintah pusat dalam percepatan eliminasi adalah melaksanakan strategi nasional yang diamanatkan kepada Menteri Kesehatan, selalu ketua pelaksana tim percepatan penanggulangan Tuberkulosis (TBC), kata Muhadjir.

Menurut Muhadjir, ada lima tugas utama yang telah diberikan kepada pelaksana tim percepatan penanggulangan TBC. Yang pertama ialah penguatan komitmen bersama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Yang kedua adalah meningkatkan akses layanan TB yang bermutu dan berpihak pada pasien. Yang ketiga ialah mengintensifkan upaya kesehatan dalam rangka penanggulangan TBC.

Baca Juga: Mengungkap Mysophobia: Ketakutan Ekstrem terhadap Kotoran

Tugas yang keempat adalah terkait dengan peningkatan penelitian pengembangan dan inovasi di bidang penanggulangan TBC. Sementara yang kelima adalah meningkatkan peran komunitas, pemangku kepentingan serta multisektor lainnya dalam penanggulangan TBC, serta yang terakhir adalah menguatkan manajemen program.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jadi, menurut Muhadjir, memang harus ada kerjasama dari semua komponen masyarakat. Karena Muhadjir mengatakan jika tanpa adanya kerjasama dan koordinasi yang baik, maka penanganan TBC di Indonesia tidak akan terwujud.

Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir juga meminta kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, untuk membangun mini sanatorium di level kecamatan atau kabupaten. Sehingga, pengidap TBC bisa intens diobati hingga sembuh. Sebab, TBC biasanya cepat menular di lingkungan keluarga. Maka, jika ada satu keluarga yang terkena, maka keluarga lain akan terkena TBC juga.

Tadi saya agak sedikit menyinggung dengan Pak Menteri Desa, perlu ada tempat pengobatan khusus di level kecamatan atau level kabupaten, sehingga mereka yang diketahui TBC dipisahkan dari keluarga dan melakukan pengobatan rutin, tutup Muhadjir.

Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU