Optika.id - Personality adalah cara berpikir, merasa, dan berperilaku yang khas pada seseorang, yang membedakannya dengan orang lain. karakter manusia yang khas ini biasanya tetap sama dari waktu ke waktu, yang umumnya dipengaruhi oleh pengalaman, lingkungan, serta karakteristik yang diwariskan.
Berdasarkan pengertian tersebut, personality disorder atau gangguan kepribadian adalah kepribadian yang menyimpang dari orang normal. Ini merupakan masalah kejiwaan atau gangguan mental yang menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir, perilaku, serta perasaan yang tidak sehat.
Seseorang dengan gangguan kepribadian umumnya mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain dan memahami situasi. Hal ini menyebabkan masalah dan keterbatasan dalam membangun hubungan serta menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, sekolah, hingga aktivitas sosial, termasuk menghadapi stess
Penderita gangguan ini pun terkadang tidak dapat membedakan mana yang normal dan tidak. Ia menganggap bahwa perilaku dan cara berpikirnya tampak alami dan tidak memiliki masalah. Bahkan, ia mungkin menyalahkan orang lain atas situasi yang dihadapinya.
Personality disorder terbagi ke dalam beberapa tipe atau jenis, yang digolongkan dalam kelompok-kelompok kecil dengan perilaku dan gejala serupa. Berikut adalah tipe-tipe atau jenis-jenis gangguan kepribadian tersebut, Selasa (7/2/2023):
Cluster A: Curiga
Culster ini ditandai dengan pemikiran atau perilaku yang aneh dan eksentrik. Berikut adalah beberapa tipenya:
Paranoid
Orang yang mengidap paranoid sangat tidak percaya terhadap orang lain dan selalu merasa curiga. Ia berasumsi bahwa orang lain akan menyakiti atau menipunya.
Schizoid
Seseorang dengan schizoid tidak tertarik untuk terlibat dalam hubungan personal atau melakukan interaksi sosial. Ia memilih untuk menyendiri dan tidak peduli dengan pujian atau kritik dari orang lain.
Schizotypal
Orang dengan gangguan ini merasa tidak nyaman memiliki hubungan dekat dengan orang lain, memiliki pemikiran yang menyimpang, dan perilaku yang eksentrik. Ia pun mungkin memiliki kecemasan sosial yang berlebihan.
Cluster B: Emosional dan Impulsif
Cluster ini ditandai dengan pemikiran atau perilaku yang dramatis, terlalu emosiona, atau tidak dapat diprediksi. Berikut adalah tipe-tipenya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gangguan kepribadian antisosial
Orang yang memiliki gangguan antisosial seringkali mengabaikan atau melanggar hak orang lain, dan cenderung melanggaar normal sosial. Ia mungkin sering berbohong menipu orang lain, atau bertindak impulsif.
Borderline personality disorder
Orang yang memiliki gangguan kepribadian ambang ini memiliki suasana hati, citra diri, serta hubungan yang tidak sabil, diikuti dengan perilaku impulsif. Ia pun sering merasa takut ditinggalkan dan kerap memiliki perasaan hampa yang berkelanjutan.
Histronic personality disorder
Pengidap gangguan histrionik dapat terus menerus meminta perhatian secara berlebihan. Ia mungkin merasa tidak nyaman jika tidak menjadi pusat perhatian serta memiliki perubahan emosi yang berlebihan dan cepat.
Gangguan kepribadian narsistik
Orang dengan nasistik merasa lebih penting daripada orang lain. Mereka cenderung melebih-lebihkan pencapaian dan gemar membual soal kesuksesan dan daya tariknya. Mereka sangat butuh pujian dari orang lain, tetapi tak punya empati terhadap orang lain.
Cluster C: Gelisah
Cluster ini ditandai dengan kecemasan serta pemikiran atau perilaku yang menakutkan. Berikut adalah beberapa tipenya:
Avoidant personality disorder
Orang yang mengidap akan sering merasa kekurangan, inferior, atau tidak menarik. Ia biasanya terus memikirkan kritik dari orang lain dan menghindari partisipasi dengan aktivitas dan pergaulan baru.
Dependent personality disorder
Seseorang dengan gangguan kepribadian punya ketergantungan yang parah terhadap orang lain untuk menuruti kebutuhan fisik dan emosinya Mereka biasanya menolak untuk sendirian. Ia juga butuh jaminan ketika mengambil keputusan, dan selalu menoleransi kekerasan secara fisik dan verbal.
Obsessive - compulsif personality disorder (OCPD)
Penderita gangguan kepribadian obsesif kompulsif (OCPD) punya keinginan yang luar biasa terhadap pencapaian. Ia sangat mengikuti aturan dan regulasi, serta rela mengabaikan hubungan personal untuk fokus pada pencapaian yang sempurna.
Editor : Pahlevi