Optika.id - Salah satu perdebatan yang muncul menjelang Pilpres 2024 adalah terkait Jakarta International Stadium (JIS). JIS dijadikan calon venue untuk Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung pada November hingga Desember 2023.
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Namun, beberapa bulan sebelumnya, JIS yang menjadi kebanggaan Anies Baswedan dianggap tidak memenuhi standar FIFA sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023.
Pada awal Juli 2023, JIS dinilai tidak layak dan tidak memenuhi standar FIFA. Penilaian ini menimbulkan isu terkait penolakan Anies Baswedan untuk maju dalam Pilpres 2024.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa JIS memang tidak memenuhi standar FIFA setelah dilakukan inspeksi bersama oleh dia dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada tanggal 5 Juli 2023.
"Jika stadion tetap dalam kondisi seperti ini, tidak memenuhi syarat (FIFA). Sayang sekali," ujar Basuki saat itu.
Pernyataan ini kemudian memicu perdebatan politik, dan isu bahwa JIS tidak layak sebagai venue Piala Dunia U-17 2023 menjadi perdebatan dalam konteks Pilpres 2024.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Hal yang terbaru, FIFA mengirim surat kepada PSSI mengenai JIS. Dalam surat elektronik yang ditandatangani oleh manajer lapangan senior FIFA, Alan Ferguson, tertanggal 20 Juli 2023, FIFA menyatakan bahwa rumput di JIS bermasalah dan bisa merusak kualitas lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini terjadi karena penggunaan rumput hibrid yang mengakibatkan masalah seperti pertumbuhan akar yang tidak efektif dan kesulitan dalam perawatan lapangan.
Penggunaan rumput hibrid ini justru dapat merugikan kualitas lapangan setelah pertandingan.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa surat dari FIFA ini adalah penilaian murni dari badan sepak bola dunia tersebut, tanpa campur tangan politik.
"Memang ada kejuaraannya. FIFA pasti melakukan pengecekan, jadi tidak perlu dipolemikkan," ucapnya.
"FIFA memang memiliki catatan mengenai JIS seperti ini, dan untuk stadion lainnya seperti Stadion Pakansari juga telah memiliki catatan. Ini bukan datang sekali dan langsung diizinkan, setelah direnovasi, mereka datang lagi. Dalam catatan FIFA, mereka akan datang lagi 8-10 minggu setelah kunjungan pertama," jelas Erick.
Editor : Pahlevi